Panadol Bisa Meminimalisir Efek Samping Vaksin Covid-19? Cek faktanya di #MeetTheExpert bersama GSK

Bagi sebagian masyarakat di Indonesia mengasosiasikan produk paracetamol dengan nama brand Panadol. Hal tersebut terjadi karena proses awareness pada brand tersebut berhasil dilakukan, sehingga Panadol yang merupakan obat dengan kandungan paracetamol menjadi top of mind di tengah masyarakat. Tak heran Panadol berhasil menjadi penyumbang pemasukan terbesar di Indonesia bagi GSK atau GlaxoSmithKline sebagai produsen obat tersebut.

GSK sebenarnya juga memiliki lini produk lainnya yang tak kalah tenar, seperti Voltaren Emulgel. Gel yang diklaim dapat meredakan nyeri pada otot ini memilki cara kerja obat yang membuat Voltaren Emulgel sering ditemukan di rumah tangga, kotak P3K, dan tas kebugaran.

Mau tau lebih detail tentang keunggulan kedua produk dari GSK? Tonton sampai habis episode perdana Podcast Meet The Expert ya Swipers….

TRANSKRIP

[0:00:00-0:00:27]
Pak Iman: Nah tu kan, disebut itu merk.
Mas Parlin: Luar biasa.
Pak Iman: Luar biasa. Disebut oleh Menkes.
Mas Parlin: Menkes pula ya.
Pak Iman: Di TV nasional. Iklan gratis. Hahaha gak perlu bayar. Nah ketika disebut kayak tadi, gimana tanggapan dari pihak GSK?
Mas Edi: Ya jujur, sebenarnya kita bangga juga ya. Brand kita artinya sampai dimention gitu, oleh pak menteri gitu. Seperti itu kan.

[0:00:36-0:12:35]
Pak Iman: Hai Swipers. Selamat datang di podcast Meet The Expert. Bersama saya Imanuel Hutagalung yang akan memandu acara ini. Sesuai dengan judulnya Meet The Expert, atau bahasa Indonesianya bertemu dengan yang ahli. Nah, di samping saya pada saat ini sudah bergabung para ahli dari prinsipal GSK. So, apa kabarnya Mas Parlin dan Mas Edi?
Mas Parlin: Baik mas. Sehat-sehat.
Pak Iman: Sehat ya. Jadi kita semua sudah divaksin, sudah dibooster.
Mas Parlin: Aman.
Pak Iman: Jadi sudah melalui standar prokes yang ketat.
Mas Edi: Yap. Yap.
Pak Iman: Untuk podcast kali ini.
Mas Parlin: Itu dia.
Pak Iman: Mantap sekali. Oke, kita mulai dari mas Parlin. Jadi kalau mas Parlin ini rolenya apa di GSK?
Mas Parlin: Oh, saya itu rolenya sebagai digital detailing executive gitu ya. Jadi memang yang untuk digital marketingnya expert-expert. Nah expert ini dalam hal, dalam arti sebagai healthcare professional. Kayak dokter, asisten apoteker ya, untuk apa namanya? SwipeRx, apoteker. Jadi memang digital marketingnya mencakup di sekitar situ. Kayak gitu.
Pak Iman: Oke. Kalo mas Edi? Lebih ke mana nih?
Mas Edi: Kalau saya job detailnya itu expert detailing supervisor. Jadi kalau misalkan mas Parlin tadi lebih apa ya? Secara role memang sama, jadi kita fokus lebih banyak di expert. Healthcare professional segala macam. Tapi kalau mas Parlin tadi lebih banyak di digital, kalau saya di yang non-digitalnya. Jadi kayak misalkan event-event offline, terus kayak face to face detailing dan segala macam itu, itu rolenya saya.
Pak Iman: Nah ini, saya paling suka tuh kalau offline. Saya tuh 15 tahun kan marketing terus gitu ya. Kita paling suka nih. Kalau sebelum corona kan, event-event offline itu kan, waduh. Mantap banget gitu ya. Jadi kalau orang-orang lapangan nih. Wah ini seru nih. Seru. Oke, saya tuh kalau denger yang namanya GSK ya Swipers, atau misalnya GlaxoSmithKline, yang ada di otak saya tuh pertama kali langsung Panadol. Merk Panadol tuh kuat banget.
Mas Parlin: Top Of Mind ya pak ya.
Pak Iman: Nih ibarat kalau saya kasih analogi nih. Dari dulu kalau orang bilang pompa air pasti Sanyo.
Mas Edi: Iya.
Pak Iman: Bener gak?
Mas Parlin: Hahaha. Kalau minum juga ini ya..
Mas Edi: Kalau motor Honda.
Pak Iman: Honda.
Mas Parlin: Minum air Aqua.
Pak Iman: Aqua. Padahal yang kita beli buka Aqua, tapi dibilangnya ada Aqua gak? Dikasih merk bukan Aqua tetap oke. Jadi itu yang saya tangkap ketika wah ini GSK keren banget nih. Panadol salah satunya. Nah, yang mau saya tanyakan di sini adalah selain daripada Panadol yang mungkin memang top of mindnya udah tinggi banget. Udah kuat banget di mata masyarakat. Produk apalagi sih yang GSK miliki?
Mas Edi: Jadi sebenarnya ada beberapa brand sih yang kita, yang GSK consumers sendiri ya. GSK consumers itu apa? Punya gitu. Selain Panadol itu kayak misalkan ada Volkaren.
Pak Iman: Oke.
Mas Edi: Ada Voltaren. Terus ada Sensodyne.
Pak Iman: Senso.. Oh, Pasta gigi?
Mas Edi: Yeah.
Pak Iman: Oke.
Mas Edi: Sensodyne. Terus ada Polident.
Pak Iman: Itu apa?
Mas Edi: Polident itu lem gigi atau perekat gigi. Perekat gigi tiruan. Terus ada Actifed. Aktifed obat flu dan batuk.
Pak Iman: Betul.
Mas Edi: Terus Triaminic yang untuk anak-anaknya.
Pak Iman: Iya benar. Nah, anak saya pakai tuh. Triaminic, benar.
Mas Parlin: Mantap!
Mas Edi: Terus Scott’s Emulsion yang untuk..
Pak Iman: Vitamin.
Mas Edi: Vitamin.
Pak Iman: Gila gila. Produk-produk kalian mantap sekali ya. Ternyata merk-merk yang udah, jadi kalau GSK ini adalah merk-merk yang udah akrab di kehidupan kita sehari-hari sebagai masyarakat umum. Jadi tadi Swipers bisa dengar, merk-merk yang disebutkan adalah, saya yakin Swipers pasti tahu gitu loh. Kita pernah mendengar, pernah melihat iklannya, baik itu above the line maupun below the line. Di apotek juga banyak tersedia. Nah inilah kehebatan dari GSK itu sendiri.
Mas Parlin: Betul.
Pak Iman: Nah pertanyaan saya adalah begini, yang berikutnya. Kegunaan dari Panadol, karena saya mau lebih dalamin tentang Panadol nih ya, Gimana sih? Apa sih sebenarnya kegunaannya?
Mas Parlin: Oke. Kalau untuk Panadol sendiri kan sebenarnya ada berbagai macam varian gitu ya. Tapi memang salah satu main ingredientsnya atau bahan utamanya memang paracetamol.
Pak Iman: Oke.
Mas parlin: Jadi orang ingatnya -ol -ol -ol, Panadol paracetamol gitu maksudnya ya.
Pak Iman: Oh, benar. Benar.
Mas Parlin: Itu memang salah satu yang bikin jadi top of mind juga gitu untuk Panadol. Tapi memang pada dasarnya Panadol ini secara umum itu bisa untuk meredakan nyeri. Nyerinya ini kan sebenarnya luas. Bisa sakit kepala, sakit badan, dan lain lain. Jadi itu memang salah satu main functionnya. Bisa juga untuk meredakan panas juga, kalau misalnya demam. Itu kan salah satu main functionnya dari paracetamol juga.
Pak Iman: Oke.
Mas Parlin: Sedangkan untuk Panadol yang flu dan batuk juga ada salah satu bahan juga yang bisa digunakan untuk meredakan gejala misalkan flu dan batuk. Jadi memang tergantung variannya.
Pak Iman: Tergantung variannya ya.
Mas Parlin: Betul.
Pak Iman: Saya cuman kepikiran Panadol tuh dari dulu ya udah, demam minum Panadol.
Mas Parlin: Iya.
Pak Iman: Flu dan batuk minum Panadol, tapi saya baru ngeh kalau ternyata itu ada pereda nyeri juga ya.
Mas Parlin: Pereda nyeri, analgesic.
Pak Iman: Oke. Jadi selama kita sakit apapun misalnya, as long itu adalah nyeri kita minum Panadol bisa mengurangi.
Mas Parlin: Iya betul. Karena kan memang sebenarnya kalau untuk penyakit itu kan penyebabnya itu, kayak misalnya nyeri itu kan pasti ada suatu apa namanya? Penyebab dasarnya gitu ya. Dan salah satu gejalanya pasti nyeri, gitu. Dan untuk orang-orang biasa kadang mereka beraktifitas tinggi gitu, misalnya dia bekerja dan lain-lain, memang kan gak mau terganggu oleh nyeri-nyeri ini ya. Memang bisa kadang disembuhkan dengan istirahat atau dan lain lain gitu ya. Tapi memang kan untuk orang-orang yang aktif nih kayak kita juga gini pak ya, harus bekerja dan lain-lain, kan gak mau terganggu juga dengan nyeri-nyeri atau sakit kepala, gitu. Jadi memang Panadol ini bisa menjadi salah satu alternatif juga. Untuk istilahnya meningkatkan kualitas hiduplah pak.
Pak Iman: Asik meningkatkan kualitas hidup. Mas Edi ada yang mau ditambahkan? Tentang meningkatkan kualitas hidup.
Mas Edi: Jadi kalau apa? Memang, memang seperti tadi dimention bahwa nyeri itu kan sebenarnya levelnya kan beda kadar ya. Ada kadar ringan, sedang, berat, dan sangat berat. Seperti itu. Kalau nyeri-nyeri yang masih kayak misalkan, Paracetamol selama ini kan memang kita gunakan untuk nyeri-nyeri yang memang kadar ringan sampai dengan sedang. Itu masih bisa di.. Masih sangat efektif untuk menggunakan Paracetamol karena didile ini adalah salah satu yang paling aman gitu..
Pak Iman: Oke.
Mas Edi: Dibandingkan dengan pereda nyeri pereda nyeri yang lain. Gitu. Ya kita, kita apa, kalau untuk nyeri yang kadar berat misalkan nih misalkan, dengan orang yang misalkan paska operasi dan segala macam, pasti penanganannya beda bukan dengan Paracetamol lagi, gitu.
Pak Iman: Betul.
Mas Edi: Itu akan menggunakan bahan-bahan yang lain. Tapi kalau untuk yang nyeri ringan dan sedang..
Mas Parlin: Harian.
Mas Edi: Untuk harian dan untuk yang istilahnya tuh tanpa menggunakan resep dokter kita kalau bilang soal medikasi gitu, kita ini mau apa, dengan cepat gitu, didapatkan di semua apotek ya kita Paracetamol terutama untuk Panadol ini, itu ya akan lebih..
Mas Parlin: Salah satu pilihan ya.
Mas Edi: Pilihan yang lebih baik.
Pak Iman: Iya. Jadi kan di SwipeRx belanja atau di SwipeRx community ini kan teman-teman nih banyak dari apoteker atau TTK, gitu ya. Dan tentunya kan kita harus membantu mereka supaya bisa mendistribusikan Panadol ini lebih luas lagi. Ya kan?
Mas Edi: Iya.
Pak Iman: Jadi Panadol bisa lebih laku lagilah ibaratnya begitu ya. Nah, apa ya USP atau keunggulan yang sebenarnya bisa nanti diterjemahkan sama apoteker dan TTK ini lebih gampang nih untuk mengedukasinya. Keunggulan Panadol tuh apa sekarang?
Mas Parlin: Oke, mungkin salah satu yang pengen saya bahas adalah si Panadol ini sebenarnya kan sudah apa ya? Widely known gitu ya. Kita tahu memang banyak Paracetamol di pasaran. Tapi memang yang sudah didistribusikan di berbagai negara, kalau misalnya Pak Iman ke Singapore, atau misalnya Pak Iman Malaysia, itu pasti ketemu Panadol, gitu ya.
Pak Iman: Betul.
Mas Parlin: Mau ke Eropa juga pasti ketemu Panadol.
Pak Iman: Itu tuh yang saya mau nanya nanti. Kenapa di Eropa itu ada jenis Panadol yang berbeda yang gak masuk Ke Indonesia?
Mas Parlin: Yes. Itu sebenarnya kita melihat permintaan pasar ya. Jadi apabila misalnya, kayak misalnya Panadol menstrual gitu ya. Memang ada di apa namanya, di Malaysia, Singapore, tapi kalau misalnya di Indonesia belum ada. Nah kita melihat, apakah memang masyarakat butuh atau nggak, gitu kan. Kebutuhan masyarakatnya sudah tinggi atau belum. Gitu ya. Jadi memang kalau misalnya kebutuhan masyarakat aturannya sudah tinggi ya kita pasti penuhi, gitu. Tapi apa namanya, kita juga pasti akan melihat apa namanya, kebutuhan juga, gitu.
Pak Iman: Oke.
Mas Parlin: Nah kalau bisa dibilang keunggulan dari berbagai macam Paracetamol gitu.Yang satu, udah didistribusikan luas, gitu. Artinya sudah dipercaya ya istilahnya ya.
Pak Iman: Pasti.
Mas Parlin: Sudah dipercaya. Dari teknologinya, keamanannya, dan lain lain. Karena memang sudah tersebar luas. Yang kedua, adalah memang teknologi.
Pak Iman: Hmmm, itu penting tuh.
Mas Parlin: Teknologi, gitu. Jadi kalau kita bilang Panadol ekstra atau misalnya Panadol cold dan flu, itu kan memang dia itu kan teknologinya sudah yang ini ya, kita bisa bilang terkini, gitu ya. Pembuatan Paracetamolnya. Kayak misalnya Panadol ekstra itu dia menambahkan kafein, gitu ya.
Pak Iman: Oke.
Mas Parlin: Pasti banyak yang nanya, wih kafeinnya buat apa ini? Supaya kita apa, terjaga gitu supaya gak bisa tidur. Padahal nggak sebenarnya. Panadol ekstra tuh fungsi penambahan kafeinnya itu untuk meningkatkan efek analgesic. Nanti saya bahas di selanjutnya, gitu ya.
Pak Iman: Oke.
Mas parlin: Itu teknologi yang memang kita sudah punyai dan kita pasarkan juga, untuk Panadol itu sendiri.
Pak Iman: Oke.
Mas Parlin: Kayak gitu. Sama juga dengan Panadol cold dan flu atau flu dan batuk, gitu. Untuk gejala-gejala flu dan batuk. Jadi memang itu dua hal main component yang memang kita berikan di Panadol. Seperti itu.
Pak Iman: Oke. Jadi kalau di Indonesia mas, kita punya tiga varian ini ya berarti ya.
Mas Parlin: Sebenarnya ada satu lagi, Panadol anak.
Pak Iman: Panadol anak.
Mas Parlin: Iya. Disesuaikan untuk komposisinya itu untuk anak.
Pak Iman: Untuk anak-anak.
Mas Parlin: Kan memang untuk dosis anak-anak berbeda.
Pak Iman: Betul, betul.
Mas Parlin: Nah itu kita juga punya satu Panadol anak namanya.
Pak Iman: Jadi kalau yang hijau ini, ini yang flu dan batuk kan ya?
Mas Parlin: Betul.
Mas Edi: Sori sori Pak Iman. Hijau juga ada dua.
Pak Iman: Hijau ada dua lagi?
Mas Edi: Satu yang flu dan batuk.
Pak Iman: Oke.
Mas Edi: Satunya yang cold flu. Gitu.
Pak Iman: Bedanya gimana nih? Biar teman-teman juga pada tahu nih bedanya nih.
Mas Edi: Iya. Kalau yang flu dan batuk yang.. dia …
Mas Parlin: Phenylephrine ya.
Mas Edi: Iya. Ada kandungan Phenylephrine-nya. Jadi bisa meredakan selain.. Jadi flu yang disertai dengan batuk ya pakai yang flu dan batuk yang dengan kandungan Phenylephrine. Kalau yang cold flu dia ada Pseudoephedrine-nya. Jadi kalau yang demam yang tidak disertai batuk, eh apa sori. Demam dan flu yang disertai, eh tanpa batuk ya menggunakan yang cold and flu.
Pak Iman: Oke.
Mas Edi: Sama-sama warnanya hijau tapi kadang kita kalau ngelihat apa.. Di toko, gitu kan, misalkan kita bilang Panadol hijau sebenarnya..
Mas Parlin: Ada dua.
Mas Edi: Ada dua sebenarnya.
Pak Iman: Benar. Ini nih informasi yang penting banget nih. Karena teman-teman apoteker atau TTK jadi bisa lebih tahu lagi, lebih mendalam kan. Oh ternyata hijau punya dua, dan khasiatnya juga berbeda.
Mas Edi: Beda. Iya, kandungannya juga berbeda.
Pak Iman: Maksudnya ini untuk dua hal yang berbeda nih, gitu kan.
Mas Parlin: Kandungannya berbeda, gitu. Jadi kalau misalnya yang sama itu memang kandungannya Paracetamol dan juga Dextrometorphan-nya.
Pak Iman: Oke.
Mas Parlin: Yang berbeda di antara flu dan batuk itu Phenylephrine, kalau misalnya cold dan flu itu Pseudoephedrine.
Pak Iman: Oke.
Mas Parlin: Karena kita lihat juga awalnya kan memang Pseudoephedrine gitu ya, tapi banyak juga orang itu yang alergi Pseudoephedrine.
Pak Iman: Alergi ya.
Mas Parlin: Alergi. Jadi memang untuk orang-orang yang alergi Pseudoephedrine itu bisa pakai Phenylephrine, yaitu flu dan batuk. Kayak gitu.
Pak Iman: Oke. Jadi kita kembali tadi di sini. Berarti hijau itu ada dua, flu dan batuk sama cold and flu. Kemudian kalau yang biru ini lebih ke..?
Mas Parlin: Paracetamol pure.
Pak Iman. Paracetamol. Pure nih.
Mas Parlin: 500mg.
Pak Iman: Berarti nih untuk obat demamnya bangetlah. Nyeri, gitu-gitu yah.
Mas Parlin: Ya, betul.
Pak Iman: Kalau yang merah?
Mas Parlin: Plus..
Pak Iman: Ekstra.
Mas Parlin: Betul, betul. Plus kafein. Panadol pertama plus kafein.
Pak Iman: Benar, benar. Oke.

[0:12:35-0:13:10]
Pak Iman: Nah, bagi Swipers yang lagi mencari produk-produknya GSK, seperti Panadol, Voltaren Emulgel, di SwipeRx belanja lagi ada promo nih. Khusus produk sub-kategori pain relief dan muscle relaxants, kebetulan ditanggal video ini akan dipublish yaitu minggu keempat April 2022, merupakan minggu terakhir promo April. Kita memiliki Daily Deals, kita memiliki Weekend Deals. Dengan promo up to 40 persen untuk setiap pembelian khusus produk sub-kategori pain relief dan muscle relaxants. Jadi tunggu apa lagi Swipers? Langsung buka aplikasi SwipeRx belanja untuk dapetin promo menarik tersebut.

[0:13:11-0:14:01]
Pak Iman: Oke, kita kembali lagi sama Mas Parlin dan Mas Edi, ya.
Mas Parlin: Ya.
Pak Iman: Jadi kan kalau saya lihat nih, beberapa waktu yang lalu, saya.. Saya lihat di sini nih beberapa waktu yang lalu saat gelombang Delta. Pokoknya kita kewalahan lah. Satu bangsa Indonesia kita kewalahan gara-gara gelombang Delta, ya. Semua yang namanya pelayanan kesehatan, hingga ke suplai obat covid. Itu bahkan Pak Budi Sadikin, Menkes kita ya, Pak Budi Sadikin meminta beberapa pihak di industri untuk turun tangan. Membantu pemenuhan stok obat. Oke? Jadi harus bersatu padu lah, gitu.
Mas Parlin: Iya.
Pak Iman: Nah, saya sempat dengar produk anda dimension oleh Menkes kita. Ini ini nih mantap nih. Nij ini kan.. Ya iya dong. Berarti kan kalau sampai dimention kan mantap sekali kan. Paten punya nih, gitu ya. Oke, tapi sebelum saya tanya lebih lanjut, mari kita saksikan video berikut. Oke?

[0:14:01-0:14:30]
Pak Budi Sadikin: Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja. Gitu ya. Tidak usah terlampau banyak jalan-jalan ke mana mana. Karena resiko tertularnya juga sedang tinggi. Nah, tapi kalau toh pun tertular, tidak usah panik. Kenapa? Karena Insya Allah, asal kita disiplin, tinggal di rumah, isolasi sendiri, ya minum vitamin C sama D, ya kalau ada demam-demam sedikit minum obat Panadol untuk menurunkan panas. Insya Allah harusnya bisa sembuh.

[0:14:32-]
Pak Iman: Nah, tuh kan. Disebut itu merknya.
Mas Parlin: Luar Biasa.
Pak Iman: Luar biasa kan. Disebut oleh Menkes, di TV nasional. Iklan gratis. Hahahaha. Gak perlu bayar. Nah, ketika disebut kayak tadi, gimana tanggapan dari pihak GSK?
Mas Edi: Jadi kita ya jujur sebenarnya kita bangga juga ya. Brand kita artinya di..di.. Sampai dimention, gitu oleh pak menteri gitu. Seperti itu kan. Kita bangga berarti apa, Panadol ini sebagai top of mind di.. di.. kita. Maksudnya di masyarakat kita, sebagai top of mind kita gitu lho. Dan artinya kan kalo jadi top of mind pasti dipercaya juga sama masyarakat bahwa untuk meredakan seperti yang pak menteri bilang, gitu kan. Nah, kalau di sisi kita sebenarnya apa ya, ketika.. Ketika hal ini disebutkan, begitu, kita juga, wah berarti kita juga harus siap-siap juga, gitu kan. Harus siap-siap juga di sisi kitanya. Wah, berarti mungkin kalau kayak misalkan kita harus nyiapin dari sisi stoknya, gitu. Atau dari sisi kesiapan distribusi kita atau tim kita seperti apa, gitu, di.. Di lapangan, gitu. Itu kan harus di.. Semuanya harus dipersiapkan, gitu kan.
Pak Iman: Jangan sampai udah disebut terus susah dicari.
Mas Parlin & Mas Edi: Nah, itu dia.
Mas Edi: Makanya, makanya kita kemarin tuh sempat, wah semua tim, dan untungnya tuh semua tim memang bergerak dan dengan cepat dan memang bisa mengantisipasi.
Pak Iman: Berarti tim GSK tuh gak nyangka ya akan disebut sebagai..
Mas Edi: Sama sekali gak ada yang nyangka. Iya.
Pak Iman: Nggak kan? Dan ketika itu terjadi langsunglah kalian kordinasi.
Mas Edi: Iya.
Pak Iman: Iya kan, supaya benar-benar masyarakat terpenuhi dengan kebutuhannya terhadap Panadol.
Mas Parlin: Apa lagi kan Pak Menkesnyang mention kan. Ini berarti nasional, gitu ya di masyarakat. Jadi memang kita harus siap-siap.
Pak Iman: Betul sekali. Nah, Swipers. Saya juga sempat lihat berita yang beredar di sebuah informasi pada pesan berantai. Jadi ini kan sempat ada pesan berantai di Whatsapp, yang menyebutkan bahwa Paracetamol 500mg bisa dijadikan sebagai obat covid-19 varian omicron. Nah, ini seru nih. Nih ada berita, sempat beredar di Whatsapp, disebutkan Paracetamol 500mg bisa dijadikan sebagai obat covid varian omicron. Gimana nih tanggapan dari GSK terhadap hal ini?
Mas Parlin: Oke, mungkin saya koreksi ya. Untuk, mungkin untuk beritanya itu ya memang. Paracetamol ini masuk sebagai salah satu obat yang bisa memang digunakan untuk meredakan gejala-gejala dari omicron. Tapi bukan satu-satunya.
Pak Iman: Bukan satu-satunya.
Mas Parlin: Karena kan memang untuk suatu apa namanya, penyakit, atau misalnya dalam hal ini omicron gitu ya, ada memang berbagai macam terapi yang harus dilakukan. Jadi gak cuma Paracetamol aja. Dia harus minum vitamin, harus untuk meredakan apa namanya, memperkuat dia punya antibodi, dan lain-lain. Jadi memang bukan satu-satunya. Tapi termasuk menjadi salah satu obat yang bisa digunakan untuk meredakan gejala-gejala yang ditimbulkan oleh varian corona omicron itu sendiri. Karena kalau kita bisa bilang, Paracetamol ini masuk loh ke dalam buku panduan dari kemenkes, gitu. Sebagai salah satu pilihan untuk kalau misalnya orang mengalami gejala dari covid, kayak gitu.
Pak Iman: Covid, covid.
Mas Parlin: Itu yang pertama. Yang kedua juga masuk guidelines di WHO juga. Sebagai untuk apa namanya, salah satu pilihan terapi gejala-gejala dari covid, kayak gitu.
Pak Iman: Oke.
Mas Parlin: Jadi memang yang perlu di highlight adalah bukan satu-satunya, tapi termasuk.
Pak Iman: Termasuk ya. Oke. Jadi makanya kita juga kadang harus hati-hati terhadap berita yang beredar, ya. Jangan langsung percaya. Jadi kita harus langsung melihat dengan baik dan benar, ya.
Mas Parlin: Betul.
Pak Iman: Nah, kan kayak sekarang tuh kan vaksinasi covid itu kan digencarkan banget.
Mas Parlin: Iya.
Pak Iman: Dan kalau kita lihat nih Swipers, kita bahwa di beberapa orang itu akan terdapat KIPI, atau Kejadian Ikut Pasca Imunisasi.
Mas Parlin: Ya.
Pak Iman: Ya kan, atau vaksin gitu ya. Yang dialami ketika misalnya setelah nanti Swipers itu habis vaksin. Nah, pertanyaan saya adalah apakah Panadol ini bisa menjadi salah satu alternatif obat untuk meredakan efek tersebut?
Mas Parlin: Oke. Mungkin saya yang jawab ya Mas Edi ya.
Mas Edi: Ya ya.
Mas Parlin: Kalau untuk KIPI sendiri ini kita balik dari guideline pemerintah lagi…
Pak Iman: Oke.
Mas Parlin: Pak Iman. Jadi memang untuk apa, KIPI vaksinasi covid-19 ini kan memang ada guideline dari pemerintah juga. Guideline dari kemenkes, gitu ya. Buku… Buku saku panduan kemenkes. Dan ternyata untuk orang-orang yang memang, walaupun memang kita bilang KIPI ini sembuh sendiri ya, kita bisa bilang.
Pak Iman: Ya ya.
Mas Parlin: Tapi kan setiap orang itu berbeda-beda reaksi yang ditimbulkan. Di satu orang dia mungkin menimbulkan KIPI, di satu lagi mungkin nggak. Nah, untuk orang yang memang merasakan KIPI pada akhirnya memang bisa sembuh sendiri. Tapi balik lagi ke orang-orang yang memang aktif, gitu. Apa lagi sekarang ini kita udah balik ke kerja normal lagi ya. Di Jakarta udah mulai macet juga, gitu ya. Jadi memang kan perkantoran sudah buka. Dan memang orang-orang yang setelah vaksin tidak mau terganggu oleh gejala-gejala ini, itu bisa menggunakan beberapa terapi atau obat-obat simtomatis.
Pak Iman: Oke.
Mas Parlin: Nah, dalam buku saku kemenkes ini dia menyarankan untuk menggunakan Paracetamol, Pak Iman. Untuk orang-orang yang memang cepat dan memang butuh apa namanya, terapi secepat mungkin nih. Supaya untuk menghilangkan gejala-gejala KIPI-nya. Tapi perlu diingat juga, memang bahwa KIPI ini pada akhirnya memang bisa sembuh sendiri. Cuma untuk orang-orang yang aktif kayak kita nih, untuk yang memang bekerja itu bisa menggunakan Paracetamol sebagai salah satu pilihan lah.
Pak Iman: Sebagai salah satu pilihan.
Mas Parlin: Untuk meredakan gejala-gejala simtomatisnya, begitu.
Pak Iman: Ya. Mas Edi, ada yang mau ditambahkan?
Mas Edi: Ya, kalau kita lihat dari terapi apa, maksudnya pilihan terapi ya. Pilihan terapi untuk.. Untuk KIPI kan beberapa kan memang ada untuk soal medikasi selain, selain ini kan, Paracetamol, gitu. Cuma kalau misalkan kita ngeliat untuk penurun panas, biasanya kan penurun panas dan pereda nyeri, gitu. Anti anti.. Anti analgesic gitu, yang paling aman sejauh ini memang masih Paracetamol sih, gitu.
Pak Iman: Oke.
Mas Edi: Jadi jadi kalau misalkan kita ngeliat apa maksudnya, pilihan terapi yang paling.. Paling aman, gitu, sekarang ya kita bisa bilang Paracetamol itu sebagai salah satu yang paling aman, gitu.
Mas Parlin: Karena mungkin saya mau…
Mas Edi: Iya, karena dia menurut beberapa jurnal yang kita punya, referensi literatur yang kita punya juga, dia suitable untuk 98 persen apa, 98 persen dengan..
Mas Parlin: Populasi.
Mas Edi: Populasi yang di kita. Artinya.. Artinya 98 persen mungkin kan udah cukup ini ya, artinya ketika kita ngomong orang-orang dengan kondisi medis tertentu pun gitu, di beberapa kondisi medis tertentu pun dia masih suitable. Masih.. Masih cocok gitu, dan masih aman digunakan, gitu. Ya akan sedikit sekali untuk apa, hanya sekitar 2 persen aja yang mungkin, mungkin nggak suitable. Kurang cocok, gitu.
Pak Iman: Oke.
Mas Parlin: Mungkin yang mau saya tambahkan karena memang kalau kita bilang analgesic kan pembandingnya pasti Ibuprofen, Aspirin, gitu. Kalau versus Paracetamol sendiri, itu memang jauh lebih aman dibandingkan side effect-nya. Karena memang kalau kita bilang Ibuprofen atau misalnya Aspirin, itu kan apabila diminum apa lagi sebelum makan, itu kan resikonya ke lambung. Sedangkan Paracetamol ini jauh lebih aman, gitu pak. Jadi memang langsung dia targetnya itu ya target rasa sakitnya, target rasa nyerinya, gitu. Jadi memang kalau kita bandingkan dengan Ibuprofen dan Aspirin, ya lebih aman tentunya.
Pak Iman: Jadi makanya kalau minum Panadol itu, kalau saya ya, pengalaman pribadi ya, gak perlu abis makan dulu sih.
Mas Parlin: Iya. Betul. Bisa dikonsumis sebelum makan.
Pak Iman: Iya kan. Sebelum makan juga bisa. Kapan pun. Kebetulan saya juga ada maag nih. Ada beberapa obat yang saya harus minum itu setelah makan, kalau nggak kena ke lambung. Benar sih kata Mas Parlin tadi sih. Itu sih. Nah, kan balik ke pertanyaan saya yang di awal tadi ya. Saya udah bilang bahwa, wah kalau di saya nih Panadol nih top of mind banget lah. Kalau di dunia marketing kita sebut untuk mencapai tangga top of mind berarti nomer satu nih. awareness-nya udah kuat banget nih, gitu ya. Itu karena kita punya keunikan.
Mas Parlin: Iya.
Pak Iman: Ya kan? Kita punya positioning yang jelas. Nah, apa nih? Positioning dari Panadol tuh apa sih sebenarnya?
Mas Parlin: Tentu saja kalau misalnya sebuah brand pasti kan ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ya. Jadi memang kita itu harus selalu dekat dengan masyarakat. Harus selalu tahu apa sih kebutuhannya masyarakat itu. Nah, dengan kita mengeluarkan beberapa varian dari Panadol, gitu. Ada Panadol merah, ekstra, ada Panadol biru, itu memang sebagai bagian dari kita untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, gitu.
Pak Iman: Oke.
Mas Parlin: Awalnya memang Panadol biru, Paracetamol 500mg, gitu ya. Untuk demam dan lain-lain, tapi kan kita melihat juga seiring perkembangan waktu, wah orang-orang yang butuh pereda nyeri yang cepat, orang-orang yang butuh apa namanya, pereda sakit kepala yang cepat, gitu, untuk orang-orang yang aktif, itu perlu apa namanya, solusi yang memang cepat untuk mereka. Nah, makanya keluarlah Panadol ekstra.
Pak Iman: Oke.
Mas Parlin: Panadol plus kafein 65g. Nah, fungsinya untuk apa sih kafein ini? Jadi bukan untuk kita supaya terjaga, gitu ya. Bukan untuk kayak kopi, tapi si kafein dalam Panadol ekstra ini dia itu meningkatkan efek analgesic dari Paracetamol sebesar 37 persen. Itu bisa dicari referensinya kalau misalnya TTK atau apoteker tertarik. Itu meningkatkan efek analgesic hingga 37 persen. Artinya apa? Artinya lebih cepat meredakan sakit kepalanya. Jadi memang kita melihat kebutuhan masyarakat untuk orang-orang yang aktif ini, perlu untuk Panadol ekstra, gitu. Nah, sama juga dengan Panadol hijau. Flu dan batuk atau cold dan flu. Untuk apa namanya, kita launchingin product ini sendiri untuk orang-orang yang memang mengalami gejala flu dan batuk, gitu ya. Kan nggak mungkin kita kerja gitu ya, terus apa namanya, ada meler gitu ya