Ditulis oleh: Razthalita Yajna Nazhifah
Ditinjau oleh: apt. Adelia Ayu Prityani, S.Farm
Swipers, tahukah kalian bahwa 25 September diperingati sebagai World Pharmacist Day? Momen ini pas banget untuk menghargai peran apoteker yang selalu hadir dalam menjaga kesehatan masyarakat. Seiring berkembangnya dunia digital, peran apoteker semakin luas dan akses layanan kefarmasian semakin mudah, lho! Lewat teknologi digital, kita bisa ngobrol langsung dengan apoteker, tanya-tanya soal obat, bahkan bisa pesan obat tanpa harus keluar rumah. Nah, apa aja sih peran apoteker dalam layanan digital ini? Yuk, kita cari tahu sama-sama!
Apa itu Telefarmasi?
Telefarmasi merupakan sebuah konsep inovatif yang memungkinkan pemberian layanan kefarmasian dengan teknologi telekomunikasi dan informasi jarak jauh. Praktik telefarmasi mencakup layanan konsultasi dengan apoteker, pembelian obat, pemberian informasi obat, bahkan hingga pemantauan terapi obat. Penerapan telefarmasi menjadi suatu peluang menjanjikan untuk meningkatkan akses pelayanan kefarmasian dengan efisiensi waktu, kemudahan akses, dan pemerataan akses kefarmasian.
Manfaat Telefarmasi
Nah, Swipers! Hadirnya telefarmasi bukan sebatas “tren digital”, tetapi mampu menjawab kebutuhan masyarakat. Jadi, apa aja sih manfaat nyata yang bisa kita dapatkan dari sistem telefarmasi ini? Yuk, kita cari tahu!
- Telefarmasi memungkinkan keberlanjutan layanan kefarmasian, meskipun apoteker tidak bisa hadir secara fisik.
- Layanan tersedia 24 jam, sehingga pasien bisa mengakses kapan saja dan dimana saja
- Mengatasi hambatan geografis dan keterbatasan mobilitas pasien, sehingga akses obat lebih mudah
- Menurunkan biaya perawatan dibandingkan layanan konvensional
- Meningkatkan aksesibilitas informasi kesehatan
Tantangan Telefarmasi
Implementasi telefarmasi bertujuan untuk memperluas akses layanan kefarmasian. Namun, dalam praktiknya terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, antara lain :
- Adanya keterbatasan infrastruktur, terutama akses internet yang stabil
- Keamanan data pasien perlu diperhatikan supaya privasi
- Kesulitan adaptasi pasien terhadap teknologi digital, utamanya, pasien lanjut usia
- Tantangan mutu dan kontinuitas pelayanan karena pengawasan jarak jauh seringkali tidak seefektif interaksi langsung di apotek.
Peran Apoteker dalam Telefarmasi dan Swamedikasi
Apoteker punya peran penting banget dalam telefarmasi, Swipers! Di zaman serba digital, layanan kesehatan sudah tersedia secara online, mulai dari konsultasi, beli obat, sampai layanan swamedikasi yang bisa dipantau langsung tanpa harus tatap muka.
Perlu diingat nih, Swipers! Swamedikasi memberikan kemudahan pagi pasien, tetapi tetap berisiko jika pasien tidak memiliki pengetahuan yang memadai. Disinilah peran apoteker menjadi sangat penting. Apoteker tidak hanya sebagai penyedia obat, tetapi juga sebagai konsultan kesehatan yang dapat memastikan penggunaan obat yang aman dan sesuai kebutuhan pasien melalui edukasi, konsultasi, dan pendampingan. Melalui pemanfaatan media digital, apoteker dapat memberikan pelayanan yang lebih efisien, memperluas akses terhadap obat dan informasi kesehatan, dan membantu pasien yang tidak dapat mengunjungi apotek secara langsung.
Dalam telefarmasi, keterlibatan apoteker terbukti dapat menurunkan jumlah kejadian efek samping obat dan mengurangi risiko kesalahan pengobatan.
Telefarmasi menjadi sebuah ‘jembatan’ supaya masyarakat tidak salah langkah. Perlu diketahui nih, Swipers! Apoteker hadir untuk membantu masyarakat mengambil keputusan pengobatan dengan tepat sehingga dapat mencegah kesalahan dalam penggunaan obat. Peran ini membuktikan bahwa di era digital, apoteker tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Kesimpulan
Nah, itu dia Swipers, betapa pentingnya peran apoteker dalam layanan telefarmasi! Dengan inovasi ini, apoteker bisa hadir lebih dekat dalam melayani pasien sekaligus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Yuk, sejalan dengan semangat World Pharmacist Day, kita dukung peran apoteker dalam memaksimalkan pelayanan digital yang aman dan terpercaya.
Manfaatkan telefarmasi dengan bijak untuk konsultasi terkait obat kamu, Swipers!
Reference
- Andriana, T. (2023). Studi Literatur: Telefarmasi oleh Farmasi Komunitas: Jurnal Surya Medika (JSM), 9(2): 74—80.
- Dewi, R. I. K., Marshanda, N., & Novansyah, D. I. (2025). Layanan Kefarmasian Digital: Peluang Inovasi dan Tantangan Regulasi dalam Telemedisin dan E-Commerce Lintas Batas. Pharmaceutical Journal, 1(2): 79—86.
- Poudel, A., & Nissen, L. M. (2016). Telepharmacy: A Pharmacist’s Perspective on The Clinical Benefits and Challenges. Integrated Pharmacy Research and Practice, 75—82.