Ditulis oleh: Angel Paladan & Anna Fatinasari
Ditinjau oleh: apt. Adelia Ayu Prityani, S.Farm
Menyimpan obat-obatan esensial di rumah merupakan bagian dari kesiapan menghadapi kondisi darurat, sekaligus membantu memberikan pertolongan pertama dengan lebih cepat dan tenang. Namun, salah satu tantangan yang sering ditemui adalah cara penyimpanannya yang belum tepat. Banyak orang belum mengetahui bahwa cara menyimpan obat yang keliru bisa mempengaruhi efektivitas dan keamanannya.
Agar manfaat obat tetap optimal saat dibutuhkan, penting untuk mengetahui cara penyimpanan yang benar. Yuk, simak cara menyimpan obat di rumah dengan tepat dan aman!
1. Simpan di Tempat Sejuk dan Kering
Pilih tempat yang tidak panas dan tidak lembab, seperti lemari tertutup di kamar atau ruang keluarga. Hindari menyimpan obat di kamar mandi atau dapur, karena tempat itu cenderung lembap dan bisa merusak kualitas dari sediaan obat.
2. Jangan Asal Masukkan ke Kulkas
Sebagian besar obat cukup disimpan di suhu ruang sekitar 15–25°C, kecuali jika pada kemasan tertera instruksi khusus (misalnya insulin atau antibiotik cair) yang memang harus disimpan dingin. Baca petunjuk pada kemasan atau tanyakan ke apoteker kalau ragu.
3. Gunakan Kemasan Asli
Simpan obat dalam kemasan aslinya agar informasi penting seperti nama obat, dosis, dan tanggal kadaluarsa tetap terlihat. Hindari memindahkan obat ke wadah lain tanpa label yang jelas. Jika sudah dikeluarkan dari kemasan primer dan kontak dengan paparan udara luar secara langsung, maka pastikan mengikuti tanggal Beyond Use Date (BUD) dan bukan Expired Date (ED). Kamu bisa cek penjelasan BUD dan ED di video ini ya!
4. Jauhkan dari Jangkauan Anak-anak
Simpan obat di tempat yang tidak mudah dijangkau oleh anak-anak atau hewan peliharaan, agar tidak tertelan secara tidak sengaja.
5. Cek Tanggal Kadaluarsa
Periksa obat-obatan di rumah secara rutin dengan waktu ideal setiap 6 bulan sekali. Kamu bisa melabeli setiap obat serta melakukan prinsip First Expired, First Out (FEFO), yakni menggunakan terlebih dahulu obat yang tanggal kadaluarsanya paling dekat. Kalau sudah kedaluwarsa, segera buang dengan cara yang aman. Obat yang kadaluarsa bisa tidak efektif, bahkan berbahaya.
6. Simpan Secukupnya
Tidak perlu menimbun banyak obat. Simpan seperlunya, sesuai kebutuhan keluarga. Pastikan kamu tahu cara pakai dan kapan obat itu dibutuhkan.
Kamu nggak perlu khawatir kehabisan obat, karena kini banyak apotek di sekitarmu sudah memenuhi stoknya lewat SwipeRx Belanja! Kalau apotek kamu belum bergabung, sekarang saatnya!
Segera unduh aplikasi SwipeRx di Google Play Store atau App Store dan daftar jadi mitra SwipeRx Belanja. Dengan pilihan produk yang lengkap, proses restock yang mudah, dan harga yang kompetitif, apotek kamu bisa beroperasi lebih efisien dan optimal dalam melayani pelanggan. Yuk, gabung sekarang dan rasakan kemudahannya!
Sumber:
- Badan POM RI. (2023). Panduan Penyimpanan Obat dalam Situasi Darurat. Jakarta: Direktorat Standardisasi Obat.
- WHO. (2022). Essential Medicines in Emergencies. Geneva: World Health Organization.
- CDC. (2023). Disaster Preparedness: Medication Management. Atlanta: Centers for Disease Control.
- Nugroho, A. Et al. (2023). Impact of Medication Discontinuation in Diabetic Patients During Disasters. Journal of Emergency Medicine, 45(2), 112–119.