Ditulis oleh: Razthalita Yajna Nazhifah & Anna Fatinasari
Ditinjau oleh: apt. Adelia Ayu Prityani, S.Farm
Swipers, tahukah kamu jika penyakit jantung atau kardiovaskular merupakan tantangan kesehatan terbesar di seluruh dunia. Setiap tahunnya, penyakit ini merenggut hampir 17,9 juta jiwa. Beberapa faktor risiko penyakit jantung yang dapat dimodifikasi meliputi hipertensi, diabetes, obesitas, merokok, serta adanya penumpukan plak (aterosklerosis).
Walaupun penyakit jantung tidak bisa diprediksi, tetapi deteksi dini akan membantu kita mengenali gejala serta menentukan langkah pencegahan yang tepat.
Terdapat beberapa hal yang menjadi tanda perlunya dilakukan deteksi dini penyakit jantung, seperti :
- Nyeri dada (angina), terdapat rasa tidak nyaman di bagian dada.
- Sesak nafas ketika melakukan aktivitas ringan atau sedang beristirahat.
- Detak jantung tidak teratur (aritmia) atau merasa berdebar.
- Mudah lelah, atau merasa lemas tanpa adanya sebab yang jelas
- Bengkak pada kaki, pergelangan kaki, atau perut.
- Pusing atau mudah pingsan.
Walaupun penyakit jantung dikenal sebagai silent killer karena sering muncul secara tiba-tiba, deteksi dini tetap bisa dilakukan untuk mengenali faktor risikonya dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Deteksi dini penyakit jantung juga memiliki beberapa manfaat penting, antara lain:
- Memudahkan identifikasi masalah sejak tahap awal sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat.
- Membantu dokter menentukan jenis penyakit jantung yang dialami pasien, mengingat kondisi ini tergolong kompleks.
Deteksi Dini Penyakit Jantung
Deteksi dini penyakit jantung tidak serumit yang dibayangkan, Swipers! Ada beberapa pemeriksaan sederhana yang bisa menjadi langkah awal untuk tahu kondisi jantungmu. Yuk, simak beberapa metode yang bisa dilakukan untuk deteksi penyakit jantung
-
EKG (Elektrokardiogram)
EKG merupakan alat diagnostik sederhana dan non-invasif yang digunakan untuk mendeteksi aktivitas kelistrikan pada jantung. EKG bekerja dengan merekam aktivitas listrik pada jantung dengan memanfaatkan elektroda yang ditempelkan pada bagian tubuh.
-
ECG (Echokardiograf)
Ekokardiografi merupakan metode non-invasif yang digunakan untuk diagnostik dan menilai faktor risiko penyakit jantung. Metode ini menggunakan prinsip ultrasonik atau gelombang suara untuk menciptakan gambar dan fungsi jantung secara langsung. Perlu diketahui nih, Swipers! Penggunaan metode ini secara berulang cenderung aman dan tidak sakit. Oleh karena itu, pemeriksaan ini bisa dilakukan pada pasien dalam kondisi senormal mungkin tanpa banyak gangguan dari obat ataupun tindakan tambahan yang bisa mengubah kerja jantung.
-
Treadmill Test
Swipers, pasti kalian sudah cukup familiar dengan treadmill, kan? Bukan hanya sekadar olahraga ringan, tetapi treadmill test merupakan pemeriksaan non-invasif yang dilakukan untuk menilai respons sistem kardiovaskular terhadap latihan fisik di bawah pengawasan ketat. Pasien akan diminta berjalan atau berlari di atas treadmill supaya nantinya dapat dilakukan penilaian terhadap fungsi jantung.
-
Pemeriksaan Laboratorium
Langkah deteksi ini merupakan langkah yang paling mudah dan sering dilakukan. Penilaian kesehatan jantung dapat dilihat melalui pemeriksaan laboratorium yang dilakukan, seperti tes darah yang memberikan informasi terkait kadar kolesterol, lemak, hingga gula darah.
Kesimpulan
Nah, itu dia Swipers beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit jantung sejak dini! Selalu jaga pola hidup serta rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, ya! Jangan ragu untuk konsultasi ke dokter jika diperlukan.
Dengan melakukan deteksi penyakit jantung sejak dini, kita bisa mengidentifikasi masalah jantung lebih awal dan mengambil langkah pencegahan yang tepat.
Kamu bisa cek Youtube SwipeRx Indonesia yang menyediakan banyak edukasi seputar kefarmasian dan nantinya bisa kamu bagikan ke pasien-pasien kamu! Segera unduh aplikasi SwipeRx di Google Play Store atau App Store yang berisi konten-konten informatif lainnya!
Reference
- Kemenkes Labkesmas Makassar I. (2023, 9 Juni). Ingin Tahu Kesehatan Jantungmu? Lakukan Pemeriksaan Ini!. Diakses pada 09 September 2025 dari https://bblabkesmasmakassar.go.id/ingin-tahu-kesehatan-jantung-lakukan-pemeriksaan-ini/
- Fara, G. R., & Ipa, R. A. (2023). Gambaran Hasil Treadmill Test Pasien Penyakit Jantung Koroner Post Tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) di RS Bhayangkara Makassar. Jurnal Teknik Kardiovaskuler. 3(1): 8-16.
- Kemenkes Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan. (2023). Pentingnya Pemeriksaan Penunjang dalam Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Diakses pada 08 September 2025 dari https://keslan.kemkes.go.id/view_artikel/2995/pentingnya-pemeriksaan-penunjang-dalam-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah
- Phanphaisarn, W., Roeksabutr, A., Wardkein, P., Koseeyaporn, J., & Yupapin, P. (2011). Heart Detection and Diagnosis Based on ECG and EPCG Relationships. Medical devices (Auckland, N.Z.). 4: 133–144.
- World Health Organization. (2025). Cardiovascular diseases. Diakses pada 08 September 2025 dari https://www.who.int/health-topics/cardiovascular-diseases#tab=tab_2