Ditulis oleh: Cindy Bella, S.Farm & Nathasia Evellyn Sam, S.Farm
Ditinjau oleh: apt. Adelia Ayu Prityani, S.Farm
Gangguan ginjal adalah kondisi di mana fungsi ginjal menurun, sehingga tubuh kesulitan menyaring limbah dan kelebihan cairan. Ginjal memiliki peran penting dalam mengatur keseimbangan elektrolit, tekanan darah, dan produksi hormon. Jika tidak ditangani, gangguan ginjal dapat berdampak serius, seperti anemia, hipertensi, penyakit jantung, penumpukan cairan di kaki, tangan, dan paru-paru, kerusakan tulang, serta gangguan saraf. Untuk mencegah gangguan ginjal, penting untuk menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, mengontrol tekanan darah, berhenti merokok, dan menjaga asupan cairan yang cukup.
Penyebab Gangguan Ginjal
Merokok dapat memperburuk aliran darah ke ginjal, meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis, dan menurunkan GFR (laju filtrasi glomerulus). Kurang cairan dapat menyebabkan dehidrasi, yang meningkatkan risiko batu ginjal dan membebani fungsi ginjal. Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang, seperti NSAID dan antibiotik, juga dapat merusak ginjal dengan mengganggu aliran darah atau menyebabkan peradangan. Infeksi saluran kemih yang tidak diobati dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan peradangan serius. Penyakit lain seperti hipertensi, diabetes, glomerulonefritis, PKD, obstruksi saluran kemih, dan batu ginjal juga bisa merusak ginjal. Semua kondisi ini menurunkan GFR, yang menunjukkan kesulitan ginjal dalam menyaring limbah dan menjaga keseimbangan cairan. Oleh karena itu, deteksi dini dan pencegahan sangat penting.
Glomerular Filtration Rate (GFR)
GFR adalah parameter utama dalam menilai fungsi ginjal. Nilai GFR digunakan untuk menentukan tingkat keparahan gangguan ginjal:
- GFR > 90 mL/min/1.73m² : Fungsi ginjal normal.
- GFR 60-89 mL/min/1.73m² : Gangguan ginjal ringan.
- GFR 30-59 mL/min/1.73m² : Gangguan ginjal sedang.
- GFR 15-29 mL/min/1.73m² : Gangguan ginjal berat.
- GFR <15 mL/min/1.73m² : Gagal ginjal, memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal
Rumus Perhitungan GFR
GFR dapat dihitung dengan rumus Cockcroft-Gault, yaitu

Contoh Perhitungan Dosis Obat untuk Pasien Gangguan Ginjal
Banyak obat yang diekskresikan melalui ginjal, sehingga perlu penyesuaian dosis untuk menghindari toksisitas.
Contoh Kasus:
Seorang pasien wanita berusia 60 tahun dengan berat badan 70 kg dan serum kreatinin 1.5 mg/dL membutuhkan pengobatan dengan amoksisilin.
Hitung GFR dengan rumus Cockcroft-Gault:

Berdasarkan GFR 44,07 mL/min (gangguan ginjal sedang), dosis amoksisilin yang disarankan adalah 500 mg setiap 12 jam untuk mengurangi risiko akumulasi obat dalam tubuh. Beberapa obat lain yang memerlukan penyesuaian dosis pada pasien ginjal antara lain:
- Metformin (dosis dikurangi atau dihentikan jika GFR <30 mL/min)
- Antibiotik seperti aminoglikosida (dosis disesuaikan untuk menghindari nefrotoksisitas)
- NSAID (sebaiknya dihindari pada pasien dengan CKD untuk mencegah kerusakan ginjal)
Gangguan ginjal dapat mempengaruhi metabolisme obat, sehingga penting untuk menyesuaikan dosis berdasarkan GFR guna menghindari toksisitas obat. Swipers, tingkatkan pelayanan apotekmu dengan produk yang tepat untuk pasien gangguan ginjal! Belanja sekarang dan pastikan perawatan terbaik untuk pasien!
Jangan lupa untuk selalu konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat. Yuk, jaga kesehatan ginjal sejak dini dengan pola hidup sehat dan hidrasi yang cukup!
Sumber:
- National Kidney Foundation. (2023). “Chronic Kidney Disease: Evaluation and Treatment.”
- American Journal of Kidney Diseases. (2023). “Drug Dosing in Chronic Kidney Disease.”
- American Family Physician 102(6). (2020). “Chronic Kidney Disease: Evaluation and Treatment Guidelines from the VA/DoD
- Current Internal Medicine Research and Practice Journal Surabaya 01(1). (2020). “Calculation of Drug Dosage In Chronic Kidney Disease”