Cara Orlistat Membantu Mengelola Obesitas dengan Efektif

Ditulis oleh: Cindy Bella, S.Farm & Nathasia Evellyn Sam, S.Farm
Ditinjau oleh: apt. Adelia Ayu Prityani, S.Farm

Obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh  yang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, hipertensi, penyakit jantung koroner, dan gangguan metabolisme lainnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa obesitas merupakan epidemi global yang membutuhkan perhatian serius.

Indikator utama untuk menilai seseorang mengalami obesitas atau tidak dapat dilihat melalui indeks massa tubuh, lingkar pinggang dan persentase lemak tubuh. Menurut Kemenkes indeks massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan terhadap tinggi badan untuk mengklasifikasikan kelebihan berat badan dan obesitas. Kategori obesitas menurut WHO pada orang dewasa berdasarkan IMT dapat dilihat pada tabel berikut:

Indeks Massa Tubuh (IMT) Kondisi
IMT < 18,5 kg/m² Berat badan kurang
IMT 18,5 - 22,9 kg/m² Berat badan normal
IMT > 23 kg/m² Kelebihan berat badan
IMT 23 - 24,9 kg/m² Dengan resiko
IMT 25 - 29,9 kg/m² Obesitas I
IMT > 30 kg/m² Obesitas II

Lingkar pinggang juga merupakan salah satu indikator untuk menilai atau mengklasifikasikan obesitas. Pengukuran dengan lingkar pinggang hanya berlaku untuk orang dewasa dan tidak dapat digunakan pada anak-anak serta ibu hamil. Pria dikategorikan obesitas jika nilai pengukuran lingkar pinggang melebihi 90 cm sedangkan pada wanita melebihi 80 cm. Persentase lemak tubuh yang tinggi menjadi indikator alternatif yang akurat untuk menilai obesitas bagi anak-anak hingga remaja. Pengukuran persentase lemak tubuh diukur dengan rumus:

Presentase Lemak Tubuh : massa lemak/massa total x 100

Dampak dan Cara Mencegah Obesitas

Obesitas dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan, seperti meningkatkan risiko diabetes, memperburuk kondisi penderita asma, serta menyebabkan radang sendi dan pinggul. Selain itu, obesitas juga dapat memicu sleep apnea atau henti napas saat tidur, serta menimbulkan nyeri pada punggung. Untuk mencegah obesitas dapat dilakukan penanganan dengan pendekatan secara farmakologi dan non-farmakologi. Terapi non-farmakologi dapat dilakukan dengan pengelolaan pola makan yang mencakup jenis makanan, jumlah, dan waktu makan. Selain itu, meningkatkan aktivitas fisik, mengatur pola tidur yang baik, serta menghindari rokok, minuman beralkohol, dan minuman bersoda juga penting dalam menjaga berat badan tetap ideal. Terapi farmakologi dapat dilakukan menggunakan obat-obatan salah satu contohnya yaitu orlistat.

Terapi Farmakologi dengan Orlistat

Orlistat adalah obat yang digunakan dalam terapi farmakologi untuk obesitas. Orlistat bekerja dengan menghambat enzim lipase di saluran pencernaan, sehingga lemak dari makanan tidak diserap tubuh dan langsung dikeluarkan melalui feses.

Dosis dan Aturan Pakai:

  1. Orlistat biasanya dikonsumsi dalam dosis 120 mg tiga kali sehari, bersama makanan yang mengandung lemak.
  2. Disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah lemak agar mengurangi efek samping seperti diare atau perut kembung.
  3. Hasil terbaik diperoleh dengan kombinasi diet sehat dan olahraga

Cara Kerja dan Efek Samping Orlistat

Orlistat mencegah pemecahan trigliserida menjadi asam lemak bebas, sehingga lemak yang tidak terserap akan dikeluarkan melalui feses. Efek samping yang umum terjadi meliputi:

  • Steatorrhea (tinja berminyak akibat ekskresi lemak berlebih).
  • Gangguan pencernaan seperti perut kembung dan sering buang gas.
  • Penurunan penyerapan vitamin larut lemak (A, D, E, K), sehingga membutuhkan suplemen tambahan.

Rekomendasi Obat dengan Kandungan Orlistat dari SwipeRx Belanja

Berikut beberapa merek Orlistat yang tersedia di SwipeRx Belanja:

a. Orlistat Novell Kapsul 120 mg (Rp 180.000)

b. Obeslim Lapi Kapsul 120 mg (Rp 300.000)

c. Vistat Sunthi Kapsul 120 mg (Rp 198.900)

d. Xenical Pyridam Kapsul 120 mg (Rp 231.526)

Sumber:

  • World Health Organization (WHO). (2022). “Obesity and Overweight.”
  • Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism. (2022). “Obesity Management: Pharmacological Approaches.”
  • Media Kesehatan Masyarakat Indonesia 20(1). (2021). “Literature Review: Faktor Risiko Penyebab Obesitas”
  • Clinical Pharmacokinetics. (2023). “Orlistat: Mechanism of Action and Clinical Use.”
  • Kementerian Kesehatan RI. (2015). “Pedoman Umum Pengendalian Obesitas”
  • MIMS.“Orlistat”.https://www.mims.com/indonesia/drug/info/orlistat?mtype=generic