Halo, Swipers! Prediksi resesi ekonomi di tahun 2023 ini sudah sering terdengar dan disampaikan banyak ahli. Dikatakan bahwa resesi ekonomi 2023 ini akan melanda Indonesia dan negara-negara besar lain termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Lalu, bagaimana caranya bisnis apotek di masa pandemi bisa bertahan di masa resesi? Pertama-tama, kita pahami dulu apa yang dimaksud dengan resesi ekonomi. Mengutip Badan Kebijakan Fiskal, resesi ekonomi adalah suatu kondisi dimana secara keseluruhan aktivitas ekonomi di suatu wilayah menurun secara signifikan, ditandai dengan penurunan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) selama 2 kuartal atau lebih berturut-turut. Salah satu tanda resesi ekonomi adalah turunnya daya beli masyarakat.
Resesi ekonomi jelas menjadi mimpi buruk bagi semua pebisnis, termasuk bisnis apotek yang bertumbuh pesat di masa pandemi. Meski situasi perekonomian Indonesia saat ini perlahan membaik pasca pandemi COVID-19, namun tidak ada salahnya kita semua tetap bersiap menghadapi krisis atau resesi ekonomi jika benar terjadi. Melihat tren dan perkembangan bisnis kesehatan, sebenarnya bisnis apotek bisa dikatakan tidak ada matinya. Bisnis kesehatan bukanlah bisnis musiman dan tidak banyak dipengaruhi oleh tren gaya hidup maupun mode. Lalu, apakah bisnis apotek di masa pandemi bisa bertahan jika terjadi resesi? Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui beberapa faktor!
Kebutuhan Obat-obatan di Masyarakat Kian Meningkat
Pasca pandemi COVID-19, permintaan produk kesehatan di pasar sangat tinggi. Saat ini, new normal mulai membiasakan masyarakat untuk memakai masker dan mempersiapkan banyak produk kesehatan lainnya, seperti disinfektan, hand sanitizer, vitamin, dan obat-obatan saat keluar rumah maupun di dalam rumah. Permintaan akan produk-produk ini relatif masih tinggi di masa pasca pandemi, meski tidak setinggi di puncak pandemi 1-2 tahun lalu. Selain itu, layanan kesehatan yang ditawarkan bisnis apotek termasuk sektor yang tidak terpengaruh oleh resesi ekonomi. Orang yang sakit dan membutuhkan obat akan selalu berdatangan. Tidak melihat musim dan tren, permintaan pasien akan kebutuhan obat dan pertolongan medis akan selalu ada. Dengan adanya permintaan yang terus ada, maka bisnis apotek di masa pandemi tentunya akan bisa bertahan di era resesi ekonomi.
Inovasi yang Selalu Berkembang
Selama masa pandemi, bisnis apotek masuk ke dalam kategori windfall atau bisnis yang terus tumbuh dan mendapatkan keuntungan selama pandemi. Tidak heran jika banyak lahir bisnis apotek di masa pandemi lalu. Salah satu sorotan adalah inovasi dan kemajuan teknologi dalam industri farmasi yang mengalami percepatan di masa pandemi.
Sekarang di masa pasca pandemi, pelaku industri farmasi dituntut untuk bisa terus berinovasi dan bersaing untuk memberikan layanan kesehatan terbaik dalam menjawab kebutuhan pasien. Saat ini, banyak sekali perusahaan farmasi yang berlomba-lomba memperkenalkan obat-obatan, alat kesehatan, maupun layanan medis untuk memenuhi permintaan konsumen lebih baik dari para pesaing yang lain. Hal ini menjadi faktor pendorong yang memberikan prospek positif dari bisnis apotek di masa pandemi untuk bisa bertahan di era resesi. Jadi, di tengah ketidakstabilan ekonomi, setidaknya inovasi produk dan teknologi farmasi masih terus bertumbuh, seiring dengan permintaan pasar.
Tren Positif Pertumbuhan Industri Farmasi
Sejalan dengan tren positif dari tahun ke tahun, pertumbuhan industri farmasi tidak pernah melambat. Kementerian Perindustrian mencatat bahwa industri farmasi berkontribusi sebesar Rp54,4 Triliun terhadap PDB nasional dan mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 40 ribu orang. Industri farmasi nasional terus tumbuh positif dan mampu memenuhi 70% kebutuhan medis dalam negeri. Bahkan, diberitakan juga bahwa industri farmasi Indonesia tumbuh paling cepat dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Oleh karena itu, bagi Anda yang memiliki bisnis apotek tidak perlu khawatir dengan prediksi resesi ekonomi. Sejarah dan data menunjukkan bahwa peluang bertahan bisnis apotek sangatlah besar meski di tengah lesunya perekonomian Indonesia.
Nah, itu dia Swipers, beberapa alasan bisnis apotek di masa pandemi bisa bertahan di era resesi. Tetaplah optimis dengan keadaan perekonomian Indonesia! Apalagi bisnis apotek Anda memiliki prospek yang sangat cerah di tengah kondisi ekonomi apapun. Jika Anda belum memiliki bisnis apotek dan tengah berpikir untuk membuka bisnis apotek, Anda bisa membaca tahapan awal membuka usaha apotek di sini. Tentunya SwipeRx Belanja akan menjadi sahabat terbaik apotek Anda untuk memenuhi ketersediaan apotek Anda. Langsung unduh aplikasi SwipeRx Belanja di Google Play Store dan App Store. Klik di sini untuk mengetahui SwipeRx Belanja lebih lanjut.