Apotek Mandiri VS Apotek Waralaba

Bisnis apotek dapat dijalankan dari awal secara mandiri oleh pemilik bisnis apotek atau dengan sistem waralaba / franchise. Kedua sistem ini pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Apotek mandiri adalah bisnis apotek yang didirikan secara personal oleh apoteker atau pengusaha non-farmasi yang menunjuk apoteker sebagai pelaksana bisnis apotek. Berbeda dengan apotek waralaba sederhananya adalah anda membeli merk dagang bisnis apotek yang sudah dikenal luas beserta dengan paket fasilitas yang ditawarkan, sehingga operasional bisnis apotek akan mirip dengan apotek waralaba induk anda. Beberapa perbedaan mencolok antara bisnis apotek secara mandiri dengan bisnis apotek sistem waralaba adalah :

  1. Pembagian Keuntungan Apotek

Pada apotek mandiri semua keuntungan yang didapatkan adalah milik pemilik usaha apotek seutuhnya. Sedangkan pada apotek waralaba pihak pemberi waralaba berhak mendapatkan beberapa persentase keuntungan dari laba kotor apotek setiap periode yang disetujui oleh kedua belah pihak. Kemudian umumnya pemilik apotek waralaba juga akan menentukan target durasi pencapaian BEP (Break Even Point) apotek. Sehingga anda perlu memperhatikan perjanjian pembagian keuntungan jika memilih bisnis apotek dengan sistem waralaba.

  1. Persiapan Pendirian Apotek

Apotek mandiri perlu memikirkan lebih matang tentang perencanaan pembukaan apotek. Persiapan ini mulai dari pematangan ide bisnis, menentukan visi dan misi apotek, menentukan lokasi apotek, menentukan rencana keuangan dan marketing dan lain sebagainya. Proses pematangan konsep bisnis ini sangat membutuhkan waktu dan juga pengetahuan terkadang sebagai pemilik apotek juga harus berkonsultasi dengan pebisnis apotek lainnya terlebih dahulu.

Kemudian ketika semua persiapan sudah matang, pemilih apotek mandiri juga harus mengikuti regulasi dalam izin pendirian apotek yang tidak sederhana dan memakan waktu. Hal ini berbeda dengan apotek waralaba, pihak pemberi waralaba akan memberikan pelatihan dan juga bimbingan dari tahapan perencanaan bisnis apotek sampai perizinan apotek dan operasional apotek. Sehingga jika anda pebisnis yang belum berpengalaman bisnis apotek dengan sistem waralaba dapat meminimalkan resiko kegagalan dalam bisnis apotek.

Namun sebagai dampaknya, jika tidak pro aktif maka sebagai pemilik bisnis apotek akan tidak memiliki pengalaman apapun dalam mendirikan apotek. Sehingga jika kontrak dengan pemberi waralaba berakhir, pemilik bisnis cabang waralaba akan kehilangan arah dan tidak dapat menjalankan bisnis apotek secara mandiri.

  1. Biaya Modal Awal

Apotek yang didirikan secara mandiri cenderung memiliki anggaran modal awal yang lebih sedikit dibandingkan dengan bisnis apotek waralaba. Sebenarnya anggaran modal awal apotek ini dapat menyesuaikan dengan yang sudah tersedia, jika modal yang dimiliki tidak terlalu besar maka anda dapat mendirikan apotek skala kecil terlebih dahulu. Pengelolaan biaya modal awal menjadi kunci, jika anda mampu mengatur pos pengeluaran biaya apotek dengan baik maka modal kecil pun akan cukup. Anda dapat membaca rincian biaya yang diperlukan dalam mendirikan apotek di sini.

Pada apotek waralaba modal yang dikeluarkan sangat besar. Namun biaya modal ini umumnya telah termasuk biaya interior dan eksterior apotek, stok obat awal, pendampingan perizinan apotek, pendampingan perekrutan pegawai, biaya training, pendampingan soft opening, logistik non obat, logistik IT dan software apotek. Namun setiap pihak pemberi waralaba memiliki perjanjian fasilitas yang disediakan masing-masing. Sehingga penting bagi anda untuk melakukan analisis apakah biaya modal yang besar setara dengan keuntungan fasilitas yang anda dapatkan.

Bagi anda yang sudah memiliki pengalaman berbisnis dan modal terbatas maka pendirian apotek secara mandiri lebih disarankan. Saat ini juga banyak apotek kecil mandiri yang bertahan dan bahkan dapat mengembangkan bisnis apoteknya menjadi besar. Kunci keberhasilan bisnis apotek terletak pada pemilihan lokasi, pengelolaan dana dan kualitas pelayanan kefarmasian.

  1. Pemahaman Operasional Apotek

Pendirian apotek secara mandiri memaksa anda untuk belajar bagaimana cara operasional apotek dengan benar, dimulai dari penetapan rancangan keuangan bisnis, strategi bisnis apotek sampai pada operasional bisnis apotek seperti bagaimana cara melatih pegawai. Sedangkan pada bisnis waralaba apotek, pihak pemberi waralaba memiliki hak untuk menerapkan strategi bisnis dan operasional bisnis berdasarkan budaya bisnisnya. Sehingga apotek waralaba umumnya tidak memberikan ruang kreativitas seluas seperti kita menjalankan bisnis apotek secara mandiri.

Keempat perbedaan utama antara apotek waralaba dan apotek mandiri dapat menjadi pertimbangan kasar anda dalam memilih jenis pendirian apotek. Anda juga dapat membaca artikel tentang keuntungan dan kerugian bisnis apotek waralaba di sini. Selain itu, Anda juga dapat meningkatkan keberhasilan bisnis apotek dengan menggunakan aplikasi SwipeRx. SwipeRx merupakan aplikasi pengadaan apotek yang terpercaya dan bekerja sama dengan sejumlah PBF legal. Melalui aplikasi ini, anda dapat membandingkan harga satu jenis obat di setiap PBF. Kemudian juga terdapat beberapa program loyalitas yang menguntungkan anda seperti potongan harga dan hadiah menarik seperti emas batangan untuk anda yang berhasil mengumpulkan poin loyalitas.

Selain itu, pengadaan bersama SwipeRx juga cepat, obat dapat dikirimkan pada hari yang sama saat anda melakukan pemesanan bagi apotek. Jika anda ingin mengetahui informasi lainnya tentang bisnis apotek anda dapat membaca artikel-artikel kami sebelumnya dan bergabunglah dengan kami SwipeRx aplikasi digital pengadaan obat yang menawarkan jaminan 100% produk original dari PBF terpercaya, layanan pengiriman cepat, dan harga yang kompetitif. Daftarkan apotek di sini sekarang !

Berlangganan Newsletter

SwipeRx Academy