Dalam menjalankan usaha apotek, agar dapat maju dan berkembang seiring waktu, tentu Anda perlu memiliki manajemen atau cara tata kelola yang tepat, salah satunya adalah mengenai teknik pengelolaan persediaan apotek. Hal ini sebagian besar adalah terkait dengan obat – obatan yang menjadi stok di apotek Anda. bagi Anda yang belum paham betul mengenai pengelolaan persediaan obat – obatan ini, beberapa cara pengelolaan persediaan berikut ini mungkin dapat membantu Anda:
Kelompokkan dahulu obat yang dijual dalam beberapa kategori
hal paling sederhana yang dapat Anda lakukan untuk mengelola persediaan obat di apotek adalah dengan mengelompokkannya dahulu ke dalam beberapa kategori. Anda dapat mengelompokkannya berdasarkan kategori fast moving untuk obat – obat yang sering terjual dalam jumlah banyak, slow moving untuk obat – obatan yang jarang dibeli, hingga dead stock untuk beberapa obat – obatan yang tidak terjual sama sekali dalam kurun waktu tertentu (biasanya 3 bulan). Pengelompokan ini akan membantu Anda untuk mengatur proses stok ulang terhadap obat – obat yang stoknya mulai menipis.
Buat laporan model monitoring stok barang dengan teliti
Teknik pengelolaan persediaan apotek yang selanjutnya adalah dengan cara membuat laporan dengan menerapkan model monitoring stok barang dengan sistem komputerisasi. Dengan cara ini, Anda dapat dengan mudah membuat laporan monitoring stok barang atau obat – obatan yang lebih teliti. Penyusunan laporan dapat Anda lakukan dengan mencantumkan nama barang, harga pokok, harga jual, pemberian diskon, tanggal kadaluarsa, hingga nama distributornya, bila Anda mengambil stok barang pada beberapa perusahaan berbeda.
Bila laporan stok ini Anda susun dengan tepat dan lengkap, maka pekerjaan Anda akan semakin mudah dan terbantu saat perlu untuk mengecek barang. Pengecekan ini dapat Anda lakukan per obat mau pun per distributor atau suppliernya. Saat Anda melakukan pengecekan per obat, maka akan segera muncul keterangan lainnya, mulai dari tanggal pengemasan, jumlah stok yang ada. harga pokok produk, ada tidaknya diskon, hingga tanggal kadaluarsanya. Sementara bila Anda menggunakan lebih dari satu supplier untuk menyuplai obat – obatan di apotek Anda, Anda dapat melakukan pengecekan stok obat dengan lebih mudah berdasarkan laporan per supplier, di mana akan tersedia informasi tentang nama supplier, nama barang, tanggal kadaluarsa, harga pokok hingga ada tidaknya diskon yang diberikan.
Mengatur tempat penyimpanan dengan efisien
Hal selanjutnya yang perlu Anda lakukan untuk mengelola persediaan apotek dengan lebih baik adalah dengan mengatur tempat penyimpanan agar lebih efisien. Untuk tujuan tersebut, Anda tentu perlu untuk menyusun dan menyimpan stok obat dengan rapi. Selain membuatnya mudah untuk dicari, dengan mengatur dan menatanya dengan rapi, tentu risiko obat akan rusak dalam proses penyimpanan dapat ditekan, sehingga meminimalisir pula kemungkinan kerugian yang dapat Anda derita.
Bila Anda memiliki berbagai jenis barang / obat – obatan, Anda dapat memilahnya berdasarkan kategori atau jenis barang dan menatanya dengan rapi pada rak – rak obat yang Anda miliki agar lebih mudah menemukannya saat ada pembeli yang memerlukan. Sebagai tipsnya, Anda dapat meletakkan obat – obatan yang sering dicari pada rak bagian atas atau rak terdekat, sehingga memudahkan Anda untuk menemukan tanpa perlu waktu yang lama, sehingga pembeli dapat dilayani dengan segera.
Melakukan pengecekan barang secara berkala
Setiap hari tentu akan selalu ada penjualan produk / obat – obatan yang dilakukan di apotek Anda. hal ini berarti juga bahwa stok yang Anda miliki akan terus berubah. Teknik pengelolaan persediaan apotek yang dapat Anda lakukan selanjutnya adalah dengan rutin melakukan pengecekan barang yang merupakan stock opname secara berkala. Tidak dapat dipungkiri, seringkali barang / obat – obatan yang Anda simpan di gudang penyimpanan mengalami kerusakan atau hilang. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk melakukan pengecekan secara berkala agar jumlah barang / obat yang layak jual di gudang sesuai dengan yang tertera di dalam laporan Anda. Hal ini dianggap perlu karena dengan pengecekan ini Anda dapat mengetahui bila ada obat / barang yang hilang atau mengalami kerusakan sehingga tidak layak jual.