Perencanaan bisnis merupakan tahapan dasar yang krusial dalam pendirian suatu bisnis termasuk di dalamnya pendirian bisnis apotek. Pada artikel sebelumnya di sini telah dibahas mengenai ide bisnis, visi dan misi, deskripsi bisnis, rencana bisnis bidang pelayanan kefarmasian, dan rencana marketing bisnis apotek. Nah sebagai pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai perencanaan keuangan, manajemen dan operasional dari bisnis apotek.
Tahapan ke enam, yaitu perencanaan keuangan, perencanaan ini diperlukan untuk menentukan investasi yang harus dikeluarkan pada pembangunan bisnis apotek serta menentukan keberhasilan manajemen keuangan suatu apotek. Pada analisis business plan apotek terdapat 8 tabel yang digunakan untuk menyusun rancangan bisnis mulai dari jumlah investasi hingga dapat menentukan PBP (Payback Periode) yaitu tahun dimana jumlah NPV (Net Present Value) lebih besar dari investasi.
Tabel yang digunakan dalam analisis business plan apotek diantaranya tabel investasi, tabel depresiasi tahunan dan bulanan, tabel proyeksi rugi laba bulanan tahun pertama, tabel biaya gaji dan administrasi umum, tabel proyeksi cash-flow bulanan tahun pertama, tabel proyeksi rugi laba tahunan, tabel proyeksi cash-flow tahunan dan proyeksi cash-flow & angsuran pinjaman bank. Anda dapat membaca lebih detail mengenai 8 tabel dalam analisis keuangan apotek di sini.
Secara umum melalui perencanaan keuangan ini kita dapat mengetahui informasi mengenai :
- Proyeksi Keuntungan
Proyeksi keuntungan ini didapatkan oleh pendapatan dari penjualan produk dan biaya atas pelayanan kefarmasian. Namun tidak menutup kemungkinan sumber pendapatan lain di apotek seperti pendapatan dari penyediaan pengecekan nilai laboratorium sederhana seperti glukometer dan tensimeter. Data dari proyeksi keuntungan ini dapat menjadi analisis apakah suatu program pelayanan tetap menghasilkan keuntungan atau tidak.
- Proyeksi Pengeluaran
Pada proyeksi pengeluaran ini meliputi ekspektasi pengeluaran saat awal bulan dan saat real time. Anda juga dapat mengelompokan pengeluaran menjadi tiga kategori yaitu :
- Biaya pendirian : biaya pendirian (start up cost) adalah biaya yang hanya dikeluarkan saat awal pendirian apotek atau biaya untuk menjalankan suatu sistem yang baru, termasuk dalam biaya ini yaitu biaya pelatihan kepada pegawai, dan biaya penggunaan teknologi baru (komputer dan software). Biaya pendirian ini juga dapat disebut sebagai biaya investasi perbaikan performa apotek
- Biaya tetap (Fixed Cost) : biaya yang diperlukan secara konstan setiap bulan. Contohnya adalah biaya gaji pegawai, biaya sewa, biaya listrik dan lain lain. Biaya tetap ini sangat sulit untuk dikurangi, bahkan sebaliknya dapat bertambah sewaktu-waktu. Sehingga sulit untuk dapat ditekan pengeluarannya.
- Biaya Tidak Tetap (Variable Cost) : biaya tidak tetap ini dapat adalah biaya yang pengeluarannya dapat ditekan, jika dirasa tidak mendesak diperlukan.
Karena proyeksi keuangan ini berdasarkan pada angka yang tidak pasti dan dapat berubah-ubah, maka sebagai pemilik apotek harus dapat memprediksi perubahan tersebut dalam rancangan keuangan. Sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai target rencana maka sudah dipersiapkan rencana cadangan lainnya, misalnya jika sudah direncanakan akan tercapai break-even point dalam 2 tahun namun tidak tercapai, sudah adakah rencana pendapatan tambahan untuk biaya operasional apotek ?
Tahapan ke tujuh adalah proses manajemen bisnis apotek, tim manajemen apotek ini sangat diperlukan karena berdasarkan studi ditemukan 98% faktor kegagalan pada bisnis kecil diakibatkan oleh lemahnya fungsi manajerial. Anda juga dapat menyewa jasa manajerial dari luar apotek untuk melakukan diskusi bulanan atau per tiga bulan untuk menganalisis fungsi manajerial apotek anda dan memberikan saran perbaikan apotek.
Tahapan terakhir dari perencanaan bisnis apotek adalah mengenai operasional apotek. Pada tahapan ini anda harus dapat memberikan deskripsi bagaimana semua kegiatan di apotek terintegrasi satu sama lain. Operasional ini harus dapat menggambarkan metode reguler dalam melakukan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan dan pelayanan kefarmasian di apotek. Contoh dari perencanaan operasional adalah mengenai alat evaluasi kepuasan dari pelanggan apotek dan tindakan untuk mengatasi kekurangan operasional di periode yang lalu.
Kemudian anda juga dapat menggunakan teknologi yang memudahkan operasional apotek anda dengan aplikasi SwipeRx. SwipeRx Belanja merupakan aplikasi pengadaan apotek yang terpercaya dan bekerja sama dengan sejumlah PBF legal. Melalui aplikasi ini, anda dapat membandingkan harga satu jenis obat di setiap PBF. Kemudian juga terdapat beberapa program loyalitas yang menguntungkan anda seperti potongan harga dan hadiah menarik seperti emas batangan untuk anda yang berhasil mengumpulkan poin loyalitas.
Selain itu, pengadaan bersama SwipeRx juga cepat, obat dapat dikirimkan pada hari yang sama saat anda melakukan pemesanan bagi apotek yang terletak di daerah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi.Jika anda ingin mengetahui informasi lainnya tentang bisnis apotek anda dapat membaca artikel-artikel kami sebelumnya dan bergabunglah dengan kami SwipeRx aplikasi digital pengadaan obat yang menawarkan jaminan 100% produk original dari PBF terpercaya, layanan pengiriman cepat, dan harga yang kompetitif. Daftarkan apotek di sini sekarang!