Pandemi COVID-19 Mereda, Apakah Alat Kesehatan Ini Masih Laris?

Hai Swipers. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada awal Pandemi COVID-19, salah satu sektor bisnis yang mengalami peningkatan permintaan produk yang signifikan adalah bisnis apotek. Masyarakat berbondong-bondong menyerbu apotek untuk membeli alat kesehatan seperti masker hingga alat rapid test COVID-19. Bahkan, alat-alat kesehatan ini sempat langka dan harganya sampai melambung tinggi.

Dua tahun pun berlalu dan badai COVID-19 sudah tidak seganas seperti yang terjadi di awal tahun 2020. Keadaan sudah berangsur-angsur membaik, tingkat penyebaran dan kematian akibat COVID-19 juga menurun dengan signifikan, bahkan Pemerintah Republik Indonesia sudah memperlonggar kebijakan terkait pencegahan penyebaran COVID-19. 

Lantas dengan keadaan ini, apakah masih untung untuk menjual alat kesehatan paling laris ketika masa pandemi COVID-19 ? Artikel ini akan memberikan penjelasan mengenai untung atau tidaknya ketika menjual alat kesehatan paling laris pada awal masa pandemi COVID-19 terjadi. Simak sampai habis ya, Swipers!

1. Masker

Salah satu alat kesehatan paling laris dan selalu dicari pada masa pandemi COVID-19 adalah masker. Masker menjadi alat kesehatan yang paling laris karena selain menjadi perlindungan wajib, masyarakat juga ingin memastikan dirinya terlindungi dari penyebaran virus SARS-CoV-2 yang menyebar dari udara. 

Melalui Surat Edaran Kementerian Kesehatan tentang Penggunaan Masker dan Penyediaan Sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) untuk Mencegah Penularan COVID-19 pada tahun 2020, Pemerintah mewajibkan penggunaan masker ketika masyarakat beraktivitas di dalam dan di luar ruangan. Hal tersebutlah yang menyebabkan masker menjadi salah satu alat kesehatan paling laris selama pandemi COVID-19 terjadi.

Meskipun Pemerintah Republik Indonesia kemudian melakukan pelonggaran terhadap penggunaan masker di luar ruangan, penjualan masker sekali pakai tetap akan menguntungkan, lho! Hal ini dikarenakan penyebaran COVID-19 yang masih terjadi hingga saat ini, sehingga masih banyak orang yang menjaga diri dengan menggunakan masker. Setelah itu, pemerintah masih mewajibkan penggunaan masker di dalam ruangan, sehingga masyarakat masih perlu membeli masker untuk menaati peraturan tersebut.

Berdasarkan pemantauan pada online marketplace juga, penjualan masker sekali pakai juga masih terbilang tinggi. Toko-toko yang berjualan di online marketplace tersebut masih bisa menjual sampai dengan ribuan paket masker. Wah ternyata menjual masker di apotek masih menguntungkan ya.

2. Alat Rapid Test Antigen

Pada awal pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia, masyarakat perlu merogoh kocek yang dalam sampai dengan jutaan Rupiah, hanya untuk melakukan tes COVID-19. Hal tersebut terjadi karena alat tes COVID-19 yang langka dan masih perlu diimpor dari luar negeri. Hal tersebutlah yang menyebabkan banyak masyarakat melakukan tes COVID-19 secara mandiri, dengan membeli alat tes antigen di apotek-apotek dengan harga yang lebih terjangkau. 

Alat tes antigen yang dijual di apotek sangatlah murah, yaitu mulai dari Rp20.000 saja! Harga ini jauh lebih murah dari tes antigen dan RT-PCR (Real Time Polymerase Chain Reaction), yang harganya mulai dari ratusan hingga jutaan rupiah. Inilah yang menyebabkan alat rapid test antigen menjadi alat kesehatan paling laris selama pandemi COVID-19 merebak di Indonesia.

Sampai sekarang, alat rapid test antigen masih diserbu oleh masyarakat, lho! Meskipun sudah membaik, rantai penyebaran COVID-19 masih ada, sehingga orang dengan gejala COVID-19 masih melakukan pengetesan untuk mengecek keadaanya. Terlebih, orang-orang juga akan datang ke apotek untuk membeli alat rapid test antigen dengan harga yang terjangkau. Jadi, menyediakan alat rapid test antigen di apotek Anda masih menguntungkan, ya!

3. Tabung Oksigen

Tabung oksigen menjadi alat kesehatan paling laris terakhir yang ada pada daftar ini. Tabung oksigen pada awal masa Pandemi COVID-19 banyak dicari karena seseorang yang menderita COVID-19 pada saat tersebut mengalami gejala sedang-berat seperti sesak napas. 

Gejala sesak napas ini menyebabkan angka kematian akibat COVID-19 sempat melonjak tajam, sehingga amatlah penting untuk membantu pasien COVID-19 yang mengalami sesak napas dengan tabung oksigen. Akibat lonjakan kasus dan permintaan, tabung oksigen pada masa tersebut sempat langka dan harganya pun naik secara signifikan.

Namun karena penemuan vaksin COVID-19 dan vaksinasi massal yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia, gejala yang dialami kebanyakan orang ketika tertular virus SARS-CoV-2 terbilang ringan dan bahkan tanpa gejala sama sekali. Sudah jarang sekali pasien COVID-19 yang mengeluhkan sesak napas, sehingga permintaan masyarakat terhadap tabung oksigen pun menurun. 

Anda dapat tetap menyediakan tabung oksigen di apotek Anda, tetapi perhatikan jumlah yang ingin Anda sediakan karena tabung oksigen sudah tidak masuk ke produk yang high demand

4. Nasal Rinse dengan Saline Water

Alat kesehatan paling laris lainnya pada masa pandemi COVID-19 adalah nasal rinse. Ini merupakan alat yang digunakan untuk melakukan nasal washing atau mencuci hidung dengan menggunakan larutan air garam atau saline water. Nasal washing dipercaya dapat meredakan gejala COVID-19, karena virus SARS-CoV-2 yang bersarang di area hidung dalam akan terdorong keluar dan mati.

Seiring gencarnya vaksinasi COVID-19 yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, mayoritas penduduk Indonesia yang tertular COVID-19 mengalami gejala yang ringan, dan bahkan tanpa gejala sama sekali. Hal ini membuat alat nasal rinse dengan saline water  sudah tidak lagi banyak dibeli oleh masyarakat Indonesia.

Maka dari itu, tidak direkomendasikan untuk menjual nasal rinse dengan saline water ketika Anda ingin memanfaatkan momentum pandemi COVID-19 ini. Namun, anda tetap dapat menjual nasal rinse dengan saline water untuk menargetkan masalah kesehatan lainnya, seperti misalnya untuk bayi yang mengalami mampet pada hidung.

5. Betadine Mouthwash and Gargle

Salah satu obat yang direkomendasikan untuk mempercepat penyembuhan COVID-19 adalah Betadine Mouthwash and Gargle. Obat ini direkomendasikan oleh Satgas Penanganan COVID-19 karena terdapat kandungan PVP-I sebanyak 1%.

Cara menggunakan Betadine Mouthwash and Gargle adalah dengan dikumur selama 30 menit di area mulut dan dibuang. Kandungan PVP-I 1% pada Betadine Mouthwash and Gargle dipercaya dapat menekan jumlah virus SARS-CoV-2 yang terdapat pada mulut dan saluran pernapasan, sehingga gejala seperti batuk dan pilek dapat berkurang.

Meskipun pandemi Covid-19 sudah mereda, obat kumur antiseptik seperti Betadine Mouthwash and Gargle masih penting untuk digunakan oleh banyak orang. Obat kumur antiseptik sangat bermanfaat untuk membunuh kuman di area mulut, sehingga kesehatan mulut tetap terjaga dan napas menjadi lebih segar. Maka dari itu, masih direkomendasikan untuk menyediakan Betadine Mouthwash and Gargle di Apotek Anda.

 

Nah, Swipers, itu dia penjelasan mengenai untung atau tidaknya anda ketika menjual tiga alat kesehatan yang sempat laris manis di awal pandemi COVID-19 mewabah. Perhatikan penjelasan dari masing-masing alat kesehatan untuk menentukan penyediaan stok alat kesehatan paling laris di apotek Anda, ya!

Berbicara tentang obat-obatan, SwipeRx menyediakan kebutuhan sediaan obat yang membantu pengobatan COVID-19 untuk Anda. Dengan menggunakan fitur SwipeRx Belanja, Anda dapat memesan sediaan apotek dengan promo berlimpah dan gratis ongkir! Yuk download aplikasi SwipeRx di Google Play Store dan App Store. Klik di sini untuk mengetahui SwipeRx Belanja lebih lanjut.

Berlangganan Newsletter

SwipeRx Academy