Hai, Swipers! Selama berpuasa di bulan Ramadhan, metabolisme tubuh akan mengalami perubahan karena adanya perubahan pola makan, minum, dan juga pola tidur. Mengutip dari Healthline, puasa dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan seperti menurunkan berat badan, meningkatkan kontrol gula darah, dan meredakan peradangan.
Sakit maag atau dispepsia adalah keluhan yang cukup sering terjadi di masa puasa dan biasanya bersifat ringan. Sakit maag digambarkan dengan keluhan rasa tidak nyaman di perut, seperti perut terasa penuh, perut kembung, hingga rasa panas di perut bagian atas. Keluhan ini bisa muncul ketika sedang makan, setelah makan, atau ketika terlambat makan. Kondisi tersebut dapat menjadi tanda-tanda risiko munculnya masalah kesehatan yang lebih parah. Siapapun dapat mengalami sakit maag. Menurut data yang dipublikasi oleh WHO (2018), angka penderita maag di Indonesia mencapai 274.396 kasus dari total 238 juta jiwa.
Penyakit maag rentan kambuh saat menjalani puasa dan sangat wajar terjadi karena perut tidak terisi oleh makanan maupun minuman sampai lebih dari 12 jam. Ini menjadi pemicu kenaikan asam lambung menjadi salah satu penyebab utama terjadi penyakit maag. Jika rasa sakit tidak tertahankan, maka mau tidak mau Anda harus membatalkan puasa dan mengisi lambung dengan makanan untuk mengurangi asam pada lambung. Karena itulah, penting untuk berhati-hati saat menjalankan puasa jika Anda menderita maag.
Nah, pastinya Anda tidak ingin banyak membatalkan puasa karena sakit maag kambuh, bukan? Yuk, simak tips puasa bagi penderita maag di artikel ini selengkapnya!
- Pilih Menu Makanan yang Sesuai
Pada momen berbuka puasa dan sahur, Anda dapat mengonsumsi makanan yang paling sesuai untuk penderita maag, seperti nasi dan oatmeal. Karbohidrat dalam makanan dapat mengurangi risiko sakit maag karena berperan penting dalam menyerap asam lambung berlebih. Selain itu, Anda dapat mengonsumsi daging rendah lemak seperti dada ayam atau ikan, serta buah yang tidak asam seperti apel, pir dan pisang.
Kemudian, hindari mengonsumsi makanan berlemak, pedas, dan gorengan. Lemak tidak sehat adalah musuh nomor satu penderita maag karena dapat meningkatkan asam lambung. Untuk menghindari minyak tidak sehat dari makanan yang digoreng, maka pengolahan bahan makanan yang disarankan adalah dengan dipanggang, direbus, ataupun dikukus.
- Jangan Makan Tergesa-gesa
Saat berpuasa, Anda akan lebih sering bangun pada waktu subuh untuk sahur. Nah kelola waktu Anda sebaik mungkin. Jangan menyisakan waktu sahur terlalu mepet sehingga Anda jadi tergesa-gesa menghabiskan makanan Anda. Hindari makan terlalu cepat atau sambil berbicara karena dapat menyebabkan banyak udara di saluran pencernaan yang memicu kembung atau mulas. Jadi, cobalah bangun lebih pagi agar Anda dapat makan dengan tenang dan nyaman.
- Jangan Makan Terlalu Banyak
Waktu sahur adalah waktu yang penting untuk mempersiapkan agar puasa lancar bagi penderita maag. Selain memberikan energi saat berpuasa, makan ketika sahur juga dapat mencegah perut kosong. Namun, bukan berarti Anda harus makan sebanyak mungkin saat sahur, apalagi makan makanan berlemak. Makan terlalu banyak dan makan makanan berlemak menimbulkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan, bahkan menyebabkan diare pada beberapa orang.
Ada baiknya juga Anda tidak langsung terlelap setelah makan sahur. Langsung tidur setelah sahur bisa memunculkan sekresi asam lambung yang memperlambat proses pencernaan dan membuat Anda lapar saat bangun tidur. Menurut Prof. Ari Fahrial, seorang konsultan gastroenterohepatologi, pola makan yang teratur dan tepat akan mengurangi rasa mulas saat puasa. Beliau juga menambahkan, saat penderita maag berpuasa, sebaiknya jangan makan atau minum secara berlebihan.
- Kendalikan Emosi Anda
Saat berpuasa, kendalikan emosi sebisa mungkin dan kelola stres dengan baik. Tujuan puasa bukan hanya untuk menahan rasa lapar dan haus, tetapi juga untuk menahan nafsu, seperti amarah dan sedih. Pengendalian emosi juga dapat mengurangi risiko sakit maag. Stres menjadi salah satu pemicu sakit maag yang seringkali luput dari perhatian. Saat otak tidak beradaptasi dengan baik terhadap stres, tubuh memproduksi hormon stres yang disebut kortisol. Hormon ini dapat meningkatkan gula darah dan detak jantung, serta menurunkan produksi antibodi. Selain itu, hormon kortisol dapat memperlambat fungsi lambung dan meningkatkan produksi asam lambung. Anda dapat istirahat ketika lelah dan melakukan teknik relaksasi, meditasi, latihan pernapasan, atau yoga untuk mengurangi tingkat stres.
Swipers, itu dia beberapa tips puasa bagi penderita maag. Bagi penderita maag akut, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker Anda. Anda tentu harus menjaga kesehatan untuk mencegah sakit maag kambuh, apalagi di momen puasa. Untuk mengetahui cara dan aturan minum obat saat puasa, Anda dapat membacanya di sini.
Pastikan obat-obatan proton pump inhibitor (PPI) yang laris di bulan puasa selalu tersedia di apotek Anda. Lewat aplikasi SwipeRx Belanja, Anda dapat memenuhi kebutuhan apotek Anda dengan mudah dan nikmati juga gratis ongkir! Yuk, unduh aplikasi SwipeRx Belanja di Google Play Store dan App Store sekarang. Klik di sini untuk mempelajari tentang SwipeRx Belanja lebih lanjut.