Dalam bisnis, persaingan bukanlah sesuatu yang perlu dipandang secara negatif. Pasalnya, keberadaan pesaing atau kompetitor sebenarnya justru bisa membuka peluang kesuksesan yang lebih besar bagi bisnis Anda, termasuk Anda yang menjalankan usaha apotek.
Meskipun resep sering kali merupakan alasan utama mengapa pasien datang ke apotek Anda, memberikan dorongan penjualan untuk produk non-resep juga tak kalah pentingnya, lho. Pasalnya, tak jarang pula masyarakat datang ke apotek untuk membeli obat-obatan non-resep maupun produk kesehatan seperti vitamin dan suplemen.
Nah, untuk meningkatkan daya saing dan memenangkan persaingan apotek Anda, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan terlebih dahulu untuk strategi yang efisien. Seperti apa strateginya? Simak rangkuman penjelasannya di sini!
- Lakukan riset pasar.
Hanya karena Anda menyukai sebuah produk, bukan berarti orang lain juga suka. Dalam berbisnis, jangan hanya andalkan intuisi Anda untuk mengembangkan apotek, tapi juga kumpulkan data lewat riset, kemudian review untuk menentukan apa saja produk dan layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan begitu, Anda bisa berfokus pada produk maupun layanan yang benar-benar akan memberikan manfaat bagi bisnis.
- Gunakan layout apotek.
Dengan layout atau tata ruang apotek yang efektif, penjualan juga bisa dioptimalkan, lho! Kalau sebelumnya Anda belum menyadarinya, Anda bisa coba amati mulai dari sekarang: pasti ada area-area tertentu di dalam apotek yang paling banyak dilewati pembeli. Contohnya area di dekat konter resep dan rak-rak menuju kasir biasanya cenderung paling sering ramai. Nah, Anda bisa manfaatkan titik-titik tersebut untuk meletakkan produk-produk tertentu, terutama untuk menggenjot penjualan apotek.
- Pelatihan SDM untuk membangun hubungan pelanggan yang kuat.
Tak diragukan lagi bahwa apoteker memiliki kemampuan yang andal dalam bidang farmasi. Tapi, sebagai bagian dari lini depan bisnis Anda, apakah tim apoteker Anda sudah memiliki kemampuan menjual (sales) yang baik?
Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan penjualan tim Anda, tak ada salahnya menginvestasikan sejumlah dana untuk pelatihan terkait. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi bisnis apotek Anda, terutama dari segi peningkatan pelayanan.
Dengan memberikan bukan hanya obat atau produk yang tepat, tapi juga pelayanan yang prima dan optimal, konsumen akan merasa nyaman untuk kembali lagi di kemudian hari, baik itu untuk menebus resep atau membeli obat-obatan non-resep maupun produk kesehatan lainnya, seperti vitamin dan suplemen.
Dan dengan mengombinasikan skill penjualan, komunikasi, serta keahlian apoteker di bidang obat-obatan, Anda bahkan bisa menjadikan tim Anda sebagai sumber informasi yang dapat diandalkan, lho. Contohnya, banyak orang membeli suplemen atau vitamin tanpa mengetahui dengan tepat sebenarnya berapa jumlah dosis yang seharusnya dikonsumsi.
Nah, Anda bisa memberikan nilai lebih lewat informasi yang lebih andal soal konsumsi suplemen dan vitamin yang tepat agar seluruh manfaatnya dapat diterima secara optimal oleh tubuh. Bahkan, tim Anda juga bisa memberikan saran soal produk kesehatan lain yang dapat bermanfaat, yang pastinya juga bisa meningkatkan penjualan apotek Anda, kan?
Pada dasarnya, jadilah teman dan mitra konsumen yang bisa mereka andalkan dan percaya. Karena berdasarkan penelitian, konsumen yang telah memiliki hubungan baik dan saling percaya dengan apotek cenderung akan kembali lagi, dibandingkan dengan apotek lain yang tidak memiliki “ikatan pribadi” dengan mereka.
Lewat pelatihan SDM yang baik, tim Anda pun bisa menciptakan atmosfer yang nyaman dan rasa percaya di dalam diri pelanggan. Dengan begitu, pelanggan akan merasa bahwa tim Anda adalah partner yang bisa dipercaya kapan saja, sama seperti teman-teman yang mereka miliki.
- Strategi persediaan barang yang optimal.
Selain hubungan dengan pelanggan, perhatikan pula persediaan barang yang tersedia di apotek Anda. Di samping memastikan stoknya cukup dan jauh dari tanggal kadaluarsa, Anda juga perlu memerhatikan adanya hubungan antara satu produk dengan produk lainnya. Contohnya produk tisu, yang ternyata banyak dicari oleh pasien yang sedang pilek atau flu. Bahkan, pajang produk-produk yang berkaitan tersebut dalam display yang berdekatan, atau saling bersampingan. Dengan demikian, pasien akan merasa sangat dimudahkan dalam memenuhi segala kebutuhan mereka, meskipun tanpa mereka sadari secara langsung.