Perkembangan era digital saat ini sudah tak perlu lagi dipertanyakan, termasuk dalam dunia farmasi dan apotek. Dalam laporan yang berjudul Impact of Digital Health on the Pharmaceutical Industry – Will Business Models be Reshaped by Digital Health? oleh Arthur D. Little, terdapat cuplikan industri tentang tujuan industry farmasi pada tahun 2020.
Studi tersebut mengindikasikan bahwa pada tahun 2020, model bisnis untuk industri farmasi akan diubah oleh kesehatan digital (digital health). Di samping itu, para pakar juga mengharapkan kesehatan digital untuk memperluas model bisnis saat ini secara signifikan, atau bahkan menciptakan model bisnis yang benar-benar baru.
Pada tingkat korporat, teruatama perusahaan besar produsen obat-obatan, saat ini dunia telah melihat bagaimana perusahaan seperti Merck dan platform Merckengage untuk meningkatkan interaksi dengan pasien, telah membuat langkah-langkah awal guna menawarkan serangkaian layanan dasar yang mendukung area-area penting seperti regulasi.
Dan seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat bisa berharap untuk melihat lebih banyak lagi inovasi yang diterapkan pada layanan kesehatan oleh perusahaan farmasi, termasuk apotek. Dengan adanya big data, para pelaku industri farmasi seperti apotek pun bisa mengukur efek nyata dari obat-obatan yang diberikan, namun sambil tetap menyediakan beragam layanan yang akan meningkatkan kualitas dan efisiensi perawatan yang diberikan.
Karena itu, penggunaan teknologi digital jangan sampai hanya stop pada slogan seperti “go digital”, atau sekadar menjadi pengguna teknologi. Apotek juga perlu mengubah mindset dari hanya pengguna dan bertransformasi menjadi pembangun sistem yang bisa menawarkan akses kepada beragam produk layanan maupun obat-obatan dengan mudah secara digital kepada para pelanggan.
Beberapa apotek di beberapa negara di dunia juga telah mengintegrasikan sistem digital ke dalam operasional mereka. Misalnya di Prancis, di mana beberapa perusahaan ingin mengembangkan penjualan online terlepas dari regulasi ketat yang diterapkan oleh pemerintah.
Sejak awal tahun 2017, apotek seperti Pharmabest dan Pharma Express telah menawarkan layanan click-and-delivery untuk obat-obatan yang telah diresepkan dokter kepada pasien. Layanan ini awalnya terbatas hanya di kota-kota seperti Paris dan Marseilles, namun konsepnya telah berkembang dengan cepat karena kesuksesannya. Terlebih, sistemnya sangat sederhana dari sudut pandang pasien: pasien memindai (men-scan) resepnya, mengirimnya ke apotek, dan menerima obat-obatan yang dipesan hanya dalam satu jam tanpa mengantre.
Lebih jauh lagi, penerapan teknologi digital dalam industri apotek bisa meningkatkan daya saing apotek yang Anda miliki dan jalankan. Dengan demikian, bisnis Anda bukan hanya bisa tetap mengikuti dan bertahan di tengah persaingan baru karena perkembangan teknologi digital, tapi juga bersaing di tengah industri farmasi ini sendiri.
Dalam mengimplementasikan teknologi digital modern di dalam bisnis apotek yang Anda jalankan, terdapat tiga jenis inovasi yang secara garis besar perlu mendapatkan perhatian utama. Ketiganya adalah sebagai berikut:
- Beacon (suar).
Beacon sangat ideal dipergunakan dalam industri apotek. Pasalnya, beacon alias suar ini merupakan sensor yang dapat memberikan informasi secara langsung dalam smartphone yang digunakan oleh pelanggan. Suar dapat mengumpulkan data untuk membuat penawaran yang bisa dikustomisasi, dan kemudian dikirimkan ke perangkat, atau untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Salah satu contohnya adalah ketika pasien datang ke apotek untuk mengambil obat, petugas sudah mengetahui nama pasien tanpa ditanya.
- Ketersediaan produk secara digital.
Ada berbagai cara bagaimana penerapan layanan dan produk yang disediakan apotek dapat diakses secara digital bagi pasien. Misalnya dengan menggunakan aplikasi, di mana pasien dapat melihat apa saja produk obat maupun kesehatan lainnya yang tersedia, kemudian melakukan pemesanan bahkan hingga pembayaran secara online sehingga pasien hanya perlu mengambil obat di apotek.
- Gerai interaktif.
Selain menggunakan aplikasi, apabila pasien lebih memilih langsung datang ke apotek, teknologi digital juga bisa meningkatkan pengalaman pasien dengan memotong waktu tunggu. Caranya adalah dengan memasang sebuah mesin kios interaktif, di mana pasien bisa memilih terlebih dahulu tujuan kunjungannya (misal Belanja, Periksa, dan sebagainya) dan mendapatkan nomor antrean. Sambil menunggu, pasien bisa lebih dulu memilih apa saja obat atau informasi yang dibutuhkan agar bisa menghemat waktu. Dengan demikian, begitu nomor antrean pasien sudah dipanggil, pasien bisa langsung mendapatkan obat, produk, maupun layanan yang dibutuhkan.